TULISAN DALAM BLOG INI, JUGA DAPAT DIBACA DI:

20 September 2009

Breaking

Kulihat RAMADHAN dari kejauhan. Kudekati lalu kusapa ia, "hendak
kemana?" dengan lembut ia berkata "aku harus pergi, mungkin jauh dan
sangat lama sekali. Tolong sampaikan pesanku untuk si MUKMIN kalau
SYAWAL telah tiba, ajaklah SABAR untuk temani hari-hari dukanya.
Peluklah ISTIQOMAH saat dia kelelahan dalam perjalanan TAQWA,
bersandarlah pada TAWADHU saat kesombongan menyerang. Mintalah nasihat
dari AL QURAN dan SUNNAH dari setiap masalah yang dihadapi. Sampaikan
pula salam dan terima kasih untuknya karena telah menyambutku dengan
suka cita. Kelak akan kusambut ia dipintu SURGA"

Yaa Ramadhan, bukan perpisahan ini yang saya tangisi, tapi yang
disesali kenapa terlalu cepat dirimu pergi. Kamu seakan-akan berpesan
pada MENTARI SYAWAL, supaya membawa kami kembali ke fitrah.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin


Dari: YASSER A. AMIRUDDIN

16 September 2009

KAMPUS CEMARA MENCETAK GURU PROFESIONAL

Kabar gembira kembali menyelimuti Kampus Cemara SMA Negeri 1 Maniangpajo. Setelah diawali oleh Drs. Muhammad Yunus (Sejarah), Drs. Palle (Ekonomi/Akuntansi), Arifuddin, S.Pd. (Penjaskes Orkes), Abidin Ladju, S.Pd. (Seni Budaya) dan Yasser Arafat, S.Pd. (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dinyatakan sebagai guru professional setelah lulus sertifikasi guru pada kuota 2008, kini hampir dipastikan bertambah lagi 12 orang.

 

Dari 12 orang yang mengikuti program sertifikasi guru kuota 2009, empat orang diantaranya yakni: Hanaping, S.Pd. (Matematika), Mulhayamin, S.Pd. (Matematika), Hj. Andi Fatmawati, S.Pd., M.Si. (Kimia), dan Drs. Ambo Ako (Biologi) telah dinyatakan lulus portofolio. Sementara itu, Ishak, S.Pd. (Biologi), Andi Syamsu Rizal, B.A. (Ekonomi/Akuntansi), dan Dra. Fatmawati (Fisika) telah mengikuti PLPG tahap I. selanjutnya disusul oleh Drs. H. Hamka (Penjas Orkes), Salmiati, S.Pd. (Kimia), dan Nurdin, S.Pd. (Bahasa Indonesia) mengikuti PLPG Tahap II.

 

Insya Allah, Hj. Hamdana, S.Pd. (Bahasa Inggris) akan mengikuti PLPG tahap III yang rencananya berlangsung pada tanggal 28 September s.d. 6 Oktober 2009. Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo, Drs. Jamade, M.Si. (Biologi) kembali diperhadapkan dengan PLPG, hanya saja pelaksanaannya belum terjadwal.

 

Jika kedelapan guru yang mengikuti PLPG telah dinyatakan lulus, pertanda bahwa SMA Negeri 1 Maniangpajo telah memiliki 17 guru professional dari 40 guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini makin mengukuhkan posisi SMA Negeri 1 Maniangpajo, setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-17 bulan Mei yang lalu, untuk berkarya dan berprestasi di Bumi Lamaddukkelleng, untuk mensejajarkan dirinya dengan sekolah-sekolah unggulan di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

PERANG PEMIKIRAN

 

Ahad, (14/9) kemarin menjadi sebuah motivasi untuk memposting tulisan ini, setelah sebuah komentar saya melalui dinding facebook dari seorang teman dikomentari oleh temannya teman tersebut. Sebutlah dia FK. Sama halnya dengan mahasiswa yang bergabung dalam Front Aksi Mahasiswa, melalui koordinator lapangannya, Indra Saputra yang menegaskan Malaysia adalah musuh yang nyata bagi Indonesia, FK malah menginginkan Malaysia menjadi Provinsi ke-34 bagi Indonesia.

 

Setelah kami berdua memutuskan tidak melanjutkan adu argumen tersebut, saya mencoba mencari bahan referensi untuk melengkapi pendapat saya. Dalam komentar-komentar tersebut, Saudara FK banyak mengambil referensi dari beberapa artikel yang didapatnya dari internet melalui search google. Disisi lain, saya mencoba berseberangan dengan Saudara FK, karena ada kemungkinan krisis Malaysia Vs. Indonesia terjadi karena proses adu domba yang dilancarkan oleh pihak lain terhadap kedua negara serumpun dan berpenduduk mayoritas Islam ini. Akhirnya saya menemukan tulisan Ustadz H. M. Nur Abdurrahman pada Rubrik Wahyu dan Akal-Iman dan Ilmu (890), Fajar, Minggu, 6 September 2009, halaman 19 "Tidak Perlu Emosi". Berikut petikannya:

 

Tanda tanya terjadi. Apakah benar Malaysia adalah musuh yang nyata bagi Indonesia? Apakah benar pemerintah Malaysia mengklaim Tari Pendet? Apakah benar Malaysia bertindak sewenang-wenang terhadap bangsa kita dalam hal adat istiadat? Dari manakah sumber berita tersebut? Dalam Al Quran, Allah berfirman:

 

YA-AYYUHAL LADZI-NA A-MANU- IN JA-KUM FA-SIQUM BINABAIN FATABAYYANU- AN TUSHI-BU QAWMAN BIJAHA-LATIN FATUSHBIHU- 'ALA- MA- FA'ALTUM NA-DIMI-N,

 

Artinya: hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah tabayyun (klarifikasi), jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kamu, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu.

 

Yang jelas bukan Pemerintah Malaysia yang mengklaim, akan tetapi berita yang benar adalah video klip Tari Pendet merupakan inisiatif Discovery Networks Asia-Pasific yang dibayar oleh Discovery Channel yang berkantor di Singapura. Itu artinya lain yang gatal, lain yang digaruk. Tentang adat-isitiadat, oh ini adalah "grey area" (daerah abu-abu), karena penduduk Malaysia terdiri dari beberapa etnis pendatang yang sudah bermukim "tujuh" turunan, antara lain etnis Melayu Deli, Minang, Aceh (ingat P.Ramlee, sutradara terkenal film-film Melayu Semenanjung, yang dalam salah satu filmnya ada background music berupa melodi "Terang Bulan"), serta etnis Bugis-Makassar.

 

Mengenai lagu rasa saying-sayange, apakah itu murni dari Ambon? Sama sekali tidak! "Rasa sayange, rasa saying sayange, e lihat nona dari jauh rasa saying sayange", itukan Cuma refrain. Itu didahului oleh Pantun Melayu, seperti antara lain:

Dari Mana Datangnya Lintah,

Dari Sawah Turun ke Kali

Dari Mana Datangnya Cinta

Dari Mata Turun ke Hati

 

Tentang Reog Ponorogo? Baiklah kita menyimak penuturan Effendy Choirie dalam diskusi di TV-One. Malaysia adalah campuran dari berbagai etnis yang masing-masing membawa budayanya. Effendy Choirie, yang menimba ilmu di Malaysia, menuturkan bahwa tatkala upacara penammatannya di Malaysia ada gamelan. Sekarang adalah generasi ketiga dari mereka yang etnik Jawa yang bawa Gamelan (dan reog) ke Malaysia.

 

Ada juga berita lucu dan kekanak-kanakan dari solo. Keceknyo ingin mensomasi Pemerintah Malaysia karena Lagu Kebangsaan Malaysia melodinya sama dengan lagu "Terang Bulan" yang direkam dalam piring-hitam oleh Lokananta. Itu Lokananta yang merekam tahun 1956 mengambil "Terang Bulan" dari mana? Ustadz H.M. Nur Abdurrahman masih mengingat ketika dirinya masih remaja, ketika sebuah komedi bangsawan membuka acaranya dengan:

Hip, hip hura selamatlah dating tuan. Kami terima dengan ketawa, dst, dst.

Dan tidak pernah lupa menyuguhkan lagu "Terang Bulan"

Terang Bulan, teranglah di kali buaya timbul kusangkala (*) mati

Jangan percaya mulutnya lelaki, berani sumpah tapi takut mati

------

 

(*)

Dalam rekaman Lokananta pakai awalan di. Dan inilah Lagu Kebangsaan Malaysia "Negaraku"

Negaraku tanah tumpahnya darahku

Rakyat hidup bersatu dan maju

Rahmat bahagia Tuhan kurniakan

Raja kita selamat bertahta

Rahmat bahagia Tuhan kurniakan

Raja kita selamat bertahta

 

Adalah kenyataan bahwa dalam lagu Kebangsaan Malaysia ada kata Tuhan, sementara dalam lagu kebangsaan kita, sama sekali tidak ada kata Tuhan, dan itu tidak sinkron dengan UUD 1945 BAB XI pasal 29, dimana termaktub dengan jelas : NEGARA BERDASAR ATAS KETUHANAN YANG MASA ESA

 

***

 

Alhasil, kalau ada permasalahan budaya dengan Malaysia, tidaklah perlu bersikap emosional, karena ada lembaga untuk membicarakan polemik itu dari hati ke hati secara rasional, yaitu lembaga Eminent Person Group (EMG), sebuah forum diskusi yang dibentuk oleh Indonesia dan Malaysia, yang beranggotakan tokoh-tokoh senior Indonesia dan Malaysia, guna menyelesaikan masalah antara kedua Negara. Sekali lagi tidaklah perlu bersikap impulsive emosional seperti bunyi spanduk yang ditayangkan pendemo: "GANYANG MALAYSIA". Memangnya mau mundur ke era Orde Lama!? Lebih baik menempuh diplomasi simpatik.

 

***

 

Untuk melengkapi tulisan ini, berikut petikan komentar saya [YA] dan [FK] dalam facebook tersebut sebagai berikut:

 

[YA] Pemerintah kita yang salah sobat. Kebudayaan kita tidak pernah didaftar untuk dipatenkan menjadi hak milik kita, Daerah kita tidak dijaga dengan baik, Generasi kita dibiarkan meninggalkan budayanya sendiri, dll. Kita gampang berbicara nasionalisme, tapi itu diluar kesadaran kita. Masyarakat kita terbuai dengan suguhan sinetron ISABELLA yang berbau Malaysia, padahal itu produk Indonesia. Kenapa ini dibiarkan? BUKAN UNTUK MENJADIKAN MALAYSIA SEBAGAI PROVINSI  KE-34 BAGI INDONESIA, MELAINKAN MENGAJAK WARGA INDONESIA MEMBERIKAN HAK MILIK KITA UNTUK MALAYSIA. Maaf, jangan emosi sobat.

 

[YA] Terkait dengan TARI PENDET, sebenarnya bukan Malaysia yang klaim sobat, melainkan sebuah perusahaan Descovery dari SIngapura.

 

[YA] Sementara lagu kebangsaan Malaysia yang ditengarai mirip dengan lagu TERANG BULAN milik Indonesia, memang hampir sama. Lagu kebangsaan Malaysia pertama kali saya dengar ketika saya mengikuti STUDY COMPARATIVE di UNIVERSITAS KEBANGSAAN MALAYSIA (PROGRAM PASCASARJANA S.2) <di sea games, Cuma instrumen>. Sementara lagu Terang Bulan pertama kali saya dengar pasca krisis Malaysia-Indonesia. Menurut saya, MIRIP TAPI TIDAK SAMA, tidak jadi masalah, toch terang bulan juga belum didaftar. Lagian apa bedanya sebagian lagu Indonesia yang dijiplak dari India, dll

 

[FK] saya akui pemerintah kita salah…tapi apa nda lebih salah bila tetangga kita masuk pekarangan kita dan mengklaim bahwa itu adalah pohon manggax??haruskah kita Cuma berdiam diri??(andaikan anda si pemilik rumah kira2 apa yg anda lakukan?apa anda rela memberikan pohon mangga anda?...saya salit juka anda memberikannya berarti anda bukan Cuma member pohon mangganya tpi sekalian dengan tanah t4 pohon itu tumbuh alias sebagian tanah anda) sinetron ISABELLA adalah sinetron terburuk yg pernah ada…sama seperti sinetron manohara…(liat ratingnya di google) tpi coba lihat di sinetronnya sendiri…yg memiliki sisi gelap dari pihak mana??malay bulan??

 

[FK] TARI PENDET …hmmm..ciri2 seorang pengecut jika ia berbuat salah maka ia akan menunjuk orang lain…!coba piker yg nyuruh bikin tu iklan sapa?gak mungkin inisiatif org" Discovery..sebelum iklan diluncurkan tentunya ada konfirmasi terlebih dahulu dari Negara yang bersangkutan..kan ada yang namanya persentase misalx.tidaklah mungkin Discovery berani membuat apalagi berani menayangkan iklan itu bila tidak ada ijin dari Malaysia… masa sebuah perusahaan mewakili sebuah Negara untuk meminta maaf bukanx sebalikx??menjengkelkan bukan??

 

[FK] coba anda search di google (lagu terang bulan soekarno)dan baca!!mustinya malysia tuh malu masa bikin lagu untuk Negara sendiri nda bisa dibuat??(sampai sekarang pun begitu…70% lagu di pasar musik Malay adalah lagu Indonesia…sampai2 mereka membatasi import lagu dari Indonesia…kasian banget kan??)dan yg protes keras terhadap lagu itu Cuma siempunya lagu saja(masalah hak cipta)…coba baca kasus SAYKOJI..!!Dan bukan Cuma itu lagu Indonesia Raya diplesetkan…apa rasa nasionalisme anda tetap tidak terbakar??yahh..wajarlah anda membela Malay wong anda dapat ijasah dari sana kok..S2 lagi..

 

[FK] Coba pikir apa yg kita jiplak dari Negara malay?kalupun ada coba dibandingkan!!belum soal ambalat…bagaimana gak jengkel kalo tuh "ayam" masuk dalam rumah…dan sudah beberapa kali diusir..selalu saja tetap masuk…meski pagar sudah ditutup tetep aja cari2 kesempatan buat masuk lagi!saya ambil sampel binatang dalam hal ini karna Cuma binatang yg kalo udah diusir selalu kembali lagi ……

 

[FK] Ini dadaku, mana dadamu? Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi, kita hadapi dengan  konfrontasi ekonomi. Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, kita hadapi dengan konfrontasi politik. Kalau Malaysia mau konfrontasi militer, kita hadapi dengan konfrontasi militer. Soekarno, 1963

 

[FK] TUNDUK TERTINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN… KARENA DIAM ADALAH PENGHIANATAN!! TIDAK ADA KATA MERDEKA UNTUK MALAYSIA!!

 

[YA] Terakhir dari saya sobat: 1. Kenapa kita harus beradu argument begini? 2. Orang lain atau ayam tetangga masuk kepekrangan kita karena tidak dipagar. 3. Anda berpendapat setelah melihat dari satu sisi (artikel di media) dan saya berpendapat dari sisi yang satunya lagi (pendapat sendiri). Pantas tidak bisa ketemu sobat. & itu wajar saja. Penentuan hari raya saja di Islam, juga kadang berbeda

 

[FK] coba simak baik2 tulisan sy diatas..NO.2…meski pagar sudah ditutup tetep aja cari2 kesempatan buat masuk lagi! Kan ambalat sudah dipagar TNI AL… yahh..it's OK…lah…tapi argumen tidak akan terjadi bila tdk ada silang pendapat…sy udah gak mau panjang lebar…takut FBx AWAL penuh dengan pendapat2…hehehe..lets see what happen next…ntar kita sesame rakyat INDONESIA bertengkar Cuma gara2 MALING SHIT dan semoga tidak ada yang menjilat ludahx kembali…!Thanks Buddy..keep on u'r MALAY-PRO…!

 

[FK] sekali lagi saya serukan….! TUNDUK TERTINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN… KARENA DIAM ADALAH PENGHIANATAN!! TIDAK ADA KATA MERDEKA UNTUK MALAYSIA!!

 

[YA] 4. Orang yang duduk dipemerintahan Malaysia sekarang, kebanyakan saudara kita keturunan bugis-makassar yang lahir dan dibesarkan disana. Selain itu sebuah daerah di Malaysia, disebut daerah BUGIS, 100% dihuni oleh saudara kita dari Indonesia. Olehnya itu, Kita juga harus berpikir, APAKAH INI BUKAN BENTUK ADU DOMBA DARI NEGARA LAIN, YANG MENGATAS NAMAKAN MALAYSIA? 5. Sekali lagi, saya melihat kasus ini dari sisi yang berseberangan dengan anda sobat. SAYA MELIHAT, ADA OKNUM LAIN YANG MEMANFAATKAN KRISIS AMBALAT UNTUK MENGADU DOMBA DUA NEGARA SERUMPUN dan MAYORITAS ISLAM INI. 6. Maaf jika ada salah. Selamat berpuasa. SUCCES FOR YOU.

 

[FK] yaaap….succes juga deh…met puasa…!saluut buat anda…!

 

Komentar-komentar tersebut, baiknya dijadikan bahan pemikiran. Yang jelas, saya tegaskan saya tidak mendukung Malaysia, tapi saya juga tidak langsung serta-merta menyalahkan Malaysia dalam masalah ini. Sebab, dimana ada kesempatan, disitu orang bertindak. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh Malaysia. Ketika melihat ada celah untuk mengklaim budaya milik Indonesia, saat itu mereka manfaatkan kesempatan. Kapan pejaga/petugas daerah perbatasan lengah, saat itu juga mereka masuk. Jangankan tanah yang dipagar rapat. Rumah yang tergembok-pun dengan sekian banyak gembok sering kemalingan, apalagi jika hanya dipagar. Begitupula sebuah gawang, yang tetap dijaga oleh kiper bekerjasama dengan sepuluh pemain lain dalam pertandingan sepak bola, toch tetap kemasukan juga.

 

Sekali lagi, kita sikapi Malaysia Vs. Indonesia dengan kepala dingin, tidak perlu emosi. Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi, sanggupkah kita hadapi dengan  konfrontasi ekonomi disaat pertumbuhan ekonomi kita sangat sedikit setiap tahun? Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, sanggupkah kita hadapi dengan konfrontasi politik disaat praktik perpolitikan kita masih kebablasan? Kalau Malaysia mau konfrontasi militer, sanggupkah kita hadapi dengan konfrontasi militer disaat perlengkapan militer kita sudah tidak layak pakai?. Soekarno berkata seperti itu pada tahun 1963, sekarang tahun 2009. Apakah seruan itu masih layak digunakan? WaLlahu a'lamu bisshawab.

 

Siapa yang salah antara saya dengan FK? Tidak ada yang salah! hanya saja perlu dipertegas, tidak ada kata menunda. Pemerintah mesti harus pro aktif dan cepat mematenkan apa yang mestinya menjadi hak milik bangsa ini. Jangan sampai diklaim lagi pihak lain baru kebakaran jenggot. Kedepan, saya khawatir, permainan tradisional bugis-makassar, seperti maggasing, mallogo, mammera, mallongga, maddongga, dll. Juga akan menjadi bahan klaim dari pihak luar utamanya Malaysia, karena Punggawa Malaysia sekarang adalah keturunan bugis-makassar. Disisi lain, permainan tradisional tersebut, belum pernah dipatenkan malah hilang ditelan masa. Generasi bugis-makassar sekarang ini malah menggandrungi permainan candoleng-doleng. INI SEBUAH REALITA, dan INI SEBUAH CELAH YANG BISA SAJA DIMANFAATKAN PIHAK LUAR.

 

Kita jangan bermental seperti Mbah Surip yang selalu ingin TIDUR dan tidak mau menjaga warisan nenek moyang kita melalui TAK GENDONG, KEMANA-MANA. (gendong = menjaga) ataukah dengan sebuah canda tawa I LOVE YOU FULL INDONESIA HA…HA…HA…., tapi yakin sobat, GARUDA DIDADAKU. SAYA YAKIN KITA PASTI MENANG, jika pemerintah sudah pro aktif untuk mematenkan semua hak milik kita. Saya yakin Sipadan dan Ligitan yang sudah direbut Malaysia, bisa saja kembali ketangan kita, jika pemerintah memiliki cukup banyak bukti jikalau itu milik Indonesia. begitupun dengan Ambalat.

 

Benarkah Indonesia Raya diplesetkan Malaysia? Bukankah sekarang mendapatkan alamat situs mudah? Semuanya masih perlu dikaji. Intinya, kita jangan terbuai dengan nafsu. Jangan emosi sebab siapa tahu Malaysia dan Indonesia hanya dimanfaatkan oleh oknum atau pihak lain yang tidak suka dengan Islam. Akhirnya. Harga mati. I LOVE YOU MOSLEM, I LOVE YOU INDONESIA. (tidak pakai ha…ha…ha…)
 
Lakadaung, 16 September 2009
*** Accher ***

08 September 2009

Lintas Kampus Cemara

SMAN 1 MANIANGPAJO MENERTIBKAN KANTIN

 

 

Libur Bulan Ramadhan dimanfaatkan oleh Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo dalam membangun sekolah yang dipimpinnya, Ahad (6/9) kemarin empat kantin yang selama ini menjadi tempat nongkrong siswa yang malas belajar disatukan pada satu tempat, sehingga nantinya akan memudahkan bagi guru piket dalam mengontrol siswa yang keluyuran pada jam pelajaran.

Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo, Drs. Jamade, M.Si. mengungkapkan bahwa penertiban kantin untuk disatukan pada satu tempat tidak lain untuk memudahkan mengontrol siswa. Selama ini, memang ditengarai kantin menjadi objek bagi siswa dalam menjalankan aksi malasnya. Lanjut Jamade, keempat kantin tersebut dibagian depan juga menggunakan  jala besi, sehingga pengunjung kantin tersebut dapat dipantau dari jauh.

Sementara itu, salah seorang pemilik kantin, Banna menuturkan bahwa, pemindahan kantinnya ini adalah yang ketiga kalinya. "Saya sudah tiga kali pindah, dulu setiap pindah mengeluarkan dana tak kurang dari tiga juta, entahlah kali ini, belum diakumulasi berapa biayanya semua" ungkapnya dalam bahasa bugis. Banna melanjutkan bahwa dirinya hanya menurut apa keinginan pihak sekolah, karena dirinya hanya mencari rezeki di sekolah ini. "Insya Allah, nak. Megamatu matu passellena" ungkapnya menutup pembicaraan.

Artikel

MENENGOK ULANG SERTIFIKASI GURU DAN BEBAN KERJA 24 JAM

 

Oleh: Yasser Arafat AMP, S.Pd

(Mahasiswa PPs Unismuh Makassar, Guru SMAN 1 Maniangpajo & Guru SMAN 1 Pitumpanua)

 

 

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional guru. Standar profesional guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan.

Selain melalui jalur portofolio, bagi peserta yang dinyatakan memiliki nilai masih kurang dari nilai kelulusan, peserta tersebut diwajibkan mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru). Program ini merupakan implementasi dari UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejak dilaksanakan, sejak akhir 2006 yang pelaksanaannya dilakukan pada awal 2007, muncul suara-suara sumbang di masyarakat yang mempertanyakan proses pelaksanaan sertifikasi tersebut, karena dinilai kurang menghasilkan output yang memadai. Muncul tudingan miring bahwa guru yang sudah mengantongi sertifikat, tidak ada bedanya dengan mereka yang belum bersertifikat. Padahal konsekuensi anggarannya besar sekali.

Sementara itu, ada pula yang berpendapat bahwa program sertifikasi guru adalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Bahkan yang lebih berani mengatakan bahwa sertifikasi guru adalah akal-akalan pemerintah untuk menaikkan gaji guru. Kata sertifikasi hanyalah kata pembungkus agar tidak menimbulkan kecemburuan terhadap profesi lain. Akan tetapi, dibalik semua itu ternyata masih menyisakan beberapa kekhawatiran bagi guru yang telah dinyatakan lulus sertifikasi guru.

Fajar, Senin, 7 September 2009 memuat dua buah SMS dari +6281342050452 pada rubrik SMS Pembaca sbb: "KOK sertifikasi semakin dipersulit saja. Bagaimana kami bisa profesional kalau jam tatap muka 24 jam sulit didapat dengan berbagai syarat birokrasi yang bobrok hingga guru stress" SMS yang satunya berbunyi: "Bagaimana bisa guru profesional dengan menyandang sertifikasinya kalau pemerintah mempersulitnya dengan persyaratan yang berbelit-belit belum lagi banyaknya pemotongan sana sini tidak manusiawi." Sejalan dengan itu, http://www.sertifikasiguru.org dalam last update-nya 1 September 2009 merilis bahwa sebanyak 9.440 guru di Indonesia dinyatakan sebagai Guru yang telah lulus sertifikasi guru namun tidak memenuhi syarat beban mengajar. 338 guru diantaranya adalah pendidik dari Provinsi Sulawesi Selatan. Konsekwensinya, merekapun harus ikhlas tidak menerima SK. Penerimaan Tunjangan Profesi yang mestinya menjadi haknya,.

Hal ini disebabkan karena adanya kewajiban guru yang termuat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Pasal 35 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah, akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah, yang terdiri dari siklus kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Rincian kegiatan tersebut antara lain penerimaan siswa baru, penyusunan kurikulum dan perangkat lainnya, pelaksanaan pembelajaran termasuk tes/ulangan, Ujian Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain. Tugas tiap guru dalam siklus tahunan tersebut secara spesifik ditentukan oleh manajemen sekolah tempat guru bekerja

Masalahnya sekarang, Terpenuhi atau tidaknya beban mengajar 24 jam tatap muka per minggu bagi guru tentunya ada yang tidak berpihak pada guru mata pelajaran tertentu. Sebagai contoh, dalam sebuah sekolah terdapat 13 Rombongan Belajar, dan memiliki 3 guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Olahraga dan Rekreasi (Penjas Orkes). Dalam struktur kurikulum mata pelajaran Penjas Orkes dibebankan dengan 2 jam pelajaran perminggu, berarti pada sekolah tersebut terdapat 26 jam pelajaran. Berdasarkan data, sekolah tersebut membutuhkan 1,08 guru. Artinya seorang guru boleh saja mendapatkan jam mengajar 24 guru, sedangkan 2 guru yang lain tentunya memperebutkan 2 jam pelajaran yang masih tersisa.

Hal lain terjadi bila dalam suatu sekolah yang hanya memiliki 9 rombongan belajar (efektifnya 18 jam pelajaran perminggu). Tentunya guru pada sekolah tersebut diharapkan mencari jam mengajar dengan mata pelajaran yang sama pada sekolah lain. Masalah kembali muncul, sekolah terdekat dari sekolahnya pun memiliki kasus yang sama seperti yang dialami oleh guru yang bersangkutan. Hal ini tentu menjadi kerikil tajam yang bisa saja menjadikan guru tersebut terkendala dengan kewajiban beban mengajar minimal 24 jam.

Kasus tersebut diatas, terjadi dikalangan bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi guru dan dinyatakan lulus sertifikasi guru. Bagaimana dengan calon guru? Beberapa bulan yang lalu juga telah dibuka program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 6 bulan bagi calon guru TK dan SD dan 12 bulan bagi calon guru SMP dan SMA. Konon katanya, alumni PPG langsung menyandang predikat guru professional dan siap ditempatkan di sekolah-sekolah. Anehnya, program tersebut tidak sejalan dengan program BKDD yang selalu memproritaskan penerimaan CPNSD terbanyak untuk guru yang tentunya pendaftarnya bukan alumni PPG. Termasuk didalamnya kurangnya perhitungan dalam pemetaan guru di setiap kabupaten/kota dalam penempatan guru. Hasilnya, tak jarang ditemui disetiap sekolah mengalami kelebihan guru.

Berdasar dari kasus-kasus tersebut diatas, sebaiknya menjadi bahan buat kita untuk menengok ulang program sertifikasi guru dan beban kerja 24 jam. Akankah beban kerja 24 jam masih tetap dipertahankan atau justru Undang-undang No. 14 Tahun 2005 yang harus ditinjau ulang? Peninjauan UU tersebut juga bisa dikaitkan dengan persebaran guru yang tidak merata. Kondisi sekolah yang memiliki kelebihan guru tentunya akan menyebabkan guru tidak dapat memenuhi kewajiban mengajar 24 jam per minggu. Belum lagi menjamurnya GTT makin menyulitkan bagi guru untuk mencari jam mengajar tambahan untuk memenuhi kewajibannya mengajar 24 jam per minggu.

Akhirnya, tentu kita tidak menginginkan guru-guru kita setelah mendapat sertifikat, mengajarnya masih tetap seperti ketika belum mendapat sertifikat. Padahal mereka kunci utama peningkatan mutu pendidikan. Olehnya itu, sekali lagi, mari kita menengok ulang program sertifikasi guru dan meninjau ulang UU No. 14 Tahun 2005. Jika ujung-ujungnya sertifikasi tetap mengarah kekesejahteraan, bukankah peningkatan kesejahteraan juga bisa dilakukan tanpa melalui proses sertifikasi, yang hanya membuang tenaga dan materi dalam menyiapkan perangkat portofolio yang dibutuhkan, dilain sisi assessor juga meluangkan waktu untuk memeriksa sekian banyaknya lembaran kertas yang belum tentu keasliannya. Jika memang untuk melihat profesionalisme guru, harus dengan mengajar minimal 24 jam, apakah itu tidak menekan dan menyulitkan guru yang mengajar mata pelajaran dengan jumlah jam pelajaran hanya 2 jam per minggu pada sekolah yang memiliki rombongan belajar paling sedikit. Bukankah profesionalisme sebenarnya tidak dilihat dari jumlah jam bekerja, akan tetapi suatu ciri, semangat dan cara yang membedakan suatu sifat profesional dengan yang amatiran.

07 September 2009

Biodata

KETERANGAN PRIBADI

N a m a                                  :    Yasser Arafat, S.Pd.

Tempat, Tanggal Lahir           :    Lakadaung, 7 Oktober 1984

N I P                                       :    19841007 200902 1 002

N.I.K. (KTP)                           :    7317090710840001

Paspor                                    :    T 225084

NPWP                                    :    59.902.966.7­–808.000

NUPTK                                   :    4339762663200003

Jenis Kelamin                         :    Laki-laki

A g a m a                                :    Islam

Status Perkawinan                 :    Belum Kawin

Pekerjaan                               :    - Guru SMA Negeri 1 Maniangpajo

                                                    - Guru SMA Negeri 1 Pitumpanua

Alamat Rumah                       :    Jl. Syech Saleh No. 16 Lakadaung Kel. DualimpoE

                                                    Kec. Maniangpajo Kab. Wajo

                                                    HP.               :    085255636336

                                                                              081342733136

                                                    Pos-El           :    yasin_acctink@yahoo.co.id

                                                                              yasin.acctink@gmail.com

                                                    Situs Blog     :    http://www.campus-cemara.blogspot.com

Alamat Kantor                        :    - SMA Negeri 1 Maniangpajo

                                                      Jalan Pare Pare No. 3 Anabanua Kec. Maniangpajo

                                                      HP. 081355079081

                                                    - SMA Negeri 1 Pitumpanua

                                                      Siwa Kecamatan Pitumpanua

                                                      Telp. (0472) 321579

Hobbi                                      :    Membaca, Menulis Artikel, Main Komputer dan Penjelajahan

Rekening Bank                      :    5045-01-001085-53-5 (BRI Unit Anabanua)

                                                    0195-01-016339-50-3 (BRI Cabang Sengkang)

 

PENDIDIKAN FORMAL

1.  SDN No. 275 Lakadaung, lulus tahun 1996

2.  SLTP Negeri 1 Maniangpajo, lulus tahun 1999

3.  SMU Negeri 1 Maniangpajo, lulus tahun 2002

4.  Melalui SPMB 2002 diterima di UNM Makassar, tapi mengundurkan diri tahun 2002

5.  LIKMI STEKOM Sengkang, mengundurkan diri tahun 2002

6.  STIBA British International Jakarta, mengundurkan diri tahun 2004

7.  STKIP Puangrimaggalatung Sengkang, lulus tahun 2007 (IPK = 3,64)

8.  PPs Unismuh Makassar (Sekarang Semester Akhir)

 

PENDIDIKAN NON FORMAL

1.  Kursus Komputer pada YPK "Wajo Computer Centre" Sengkang, selama 3 bulan, selesai tahun 2001

2.  Kursus Komputer pada "Wajo Global Computer" Sengkang, selama 1,5 bulan,  selesai tahun 2008

 

KETERANGAN KELUARGA

1.  Ayah                             :    H. Amiruddin B                           Wajo, 23 Januari 1936

2.  Ibu                                :    Hj. Patimasang Razaq                Wajo, 17 Juli 1944

3.  Saudara Kandung        :    Indo Asse, S.Pd.                         Lakadaung, 21 April 1964

                                               Tingara, S.Pd.                             Lakadaung, 20 Agustus 1970

                                               Khaeruddin                                  Lakadaung, 12 Oktober 1971

                                               Dinar Syam                                 Lakadaung, 20 Desember 1979
 

KETERANGAN ORGANISASI

1.  Organisasi Semasa Mengikuti Pendidikan pada SLTA ke Bawah

     a.    Anggota Pramuka Pangkalan SMP Negeri 1 Maniangpajo tahun 1996 s.d. 1999

     b.    Sekretaris Pramuka Pangkalan SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 1999 s.d. 2002

     c.    Anggota Sanggar Seni Wettaddampali SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 1999 s.d 2000

     d.    Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 2000 s.d. 2001

     e.    Anggota Karmapala/Sispala SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 2000 s.d. 2002

     f.     Pemimpin Umum "Exact Buletin" SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 2001 s.d 2002

 

2.  Organisasi Semasa Mengikuti Pendidikan pada Perguruan Tinggi (S.1)

     a.    Wakil Sekretaris Senat Mahasiswa STKIP Puangrimaggalatung Sengkang tahun 2004 s.d. 2007

     b.    Sekretaris Pramuka STKIP Puangrimaggalatung Sengkang tahun 2007 s.d. 2008

 

3.  Organisasi Sosial, Pemuda, dan Kemasyarakatan

     a.    Pengelola Raztacom Kelurahan DualimpoE tahun 2001 s.d. 2005

     b.    Plts. Ketua Dewan Kerja Ranting Gerakan Pramuka Maniangpajo tahun 2002 s.d. 2003

     c.    Sie. Publikasi, Hukum, Advokasi dan HAM, Karang Taruna "MaccolliloloE" Kel. DualimpoE tahun 2002

     d.    Sie. Publikasi, Hukum, Advokasi dan HAM, Karang Taruna"Toddopuli" Kel. DualimpoE tahun 2002 s.d. 2005

     e.    Wakil Sekretaris Kelompok Peduli Lingkungan Kel. DualimpoE tahun 2003 s.d 2006

     f.     Sekretaris Remaja Masjid Nurul Amin Lakadaung tahun 2003 s.d. 2006

     g.    Wakil Sekretaris Pusat Komunikasi Gerakan Bela Negara Kec. Maniangpajo tahun 2003

     h.    Narasumber Kelompok Keluarga Sadar Hukum Kel. DualimpoE tahun 2004

     i.     Pengurus Komite SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 2005 s.d. 2008

     j.     Sekretaris Kelompok Peduli Lingkungan Kelurahan DualimpoE tahun 2006 s.d. 2009

     k.    Sie. Kepemudaan Pengurus Masjid Nurul Amin Lakadaung tahun 2007 s.d. 2010

     l.     Sekretaris Forum Kader Lingkungan Hidup Kec. Maniangpajo tahun 2007 s.d. 2012

     m.   Wakil Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia Kec. Maniangpajo tahun 2008 s.d. 2011

     n.    Sekretaris Kelompok Informasi Masyarakat Kel. DualimpoE tahun 2008 s.d. 2010

     o.    Pengurus Komite SMA Negeri 1 Maniangpajo tahun 2008 s.d. 2010

     p.    Ketua Lembaga Penguatan Partisipasi Masyarakat Kec. Maniangpajo tahun 2009 s.d 2010

 

KARYA TULIS

1.  Modul

     a.    Bimbingan dan Konseling I                                                        Semester I & Semester II

     b.    Bimbingan dan Konseling II                                                       Semester I & Semester II

     c.    Bimbingan dan Konseling III                                                      Semester I & Semester II

     d.    Teknologi Informasi dan Komunikasi X                                     Semester I & Semester II

     e.    Teknologi Informasi dan Komunikasi XI                                    Semester I & Semester II

     f.     Keterampilan Komputer untuk SD (Muatan Lokal)                   Bagian I & Bagian II
     g.    dll

 

2.  Buku

     a.    Cinta dan Seks, Problematika Terbesar Bagi Remaja (Ditinjau dari Pendekatan Psikologi Pendidikan dan Agama)

     b.    Buku Penuntun Latihan Kepenegakan

     c.    Hentikan Pemasungan Anak Negeri

     d.    dll
 

3.  Artikel di Media Cetak

     a.    Problem Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Wacana Masa Depan

     b.    SBY JK = Sudah Banyak yang Jadi Korban

     c.    Lingkunganku… Lingkunganmu, Kini Diambang Kehancuran

     d.    Meraih Sukses bagi Pelajar/Mahasiswa

     e.    Indonesiaku Sayang…. Indonesiaku Malang…, Derita Menyertai Ulang Tahunmu

     f.     Beginikah Pendidikan Indonesia?

     g.    Era Perkembangan Budaya Bohong dan Era Serba Jalan Pintas

     h.    Fenomena Dunia Pendidikan (Guru Vs. Siswa)

     i.     Harapan Jelang Tahun Pelajaran 2007/2008

     j.     Pendidikan sebagai Bumbu Penyedap Politik

     k.    Generasi Muda Islam Vs. Perkembangan Iptek

     l.     Mampukah Kita Seperti Finlandia?

     m.   Waspadalah, Maksiat Ada Dimana-mana?

     n.    Problema Dunia Pendidikan Kita

     o.    Profil Pendidikan Masa Depan

     p.    Menjelajah Kenegeri Pura-Pura, Televisi sebagai Guru yang Menyesatkan

     q.    dll 
 

4.  Tulisan Lain di Media Cetak

     a.    Cerita Pendek "Kenangan Jam Duabelas Malam"

     b.    Puisi "Tana' Wajota'"

     c.    dll 
 

PRESTASI AKADEMIK

1.  Lomba dan Karya Akademik/Non Akademik (Tidak Mendapatkan Sertifikat)

     a.    Lomba Pembuatan Bahan Ajar Berbasis ICT tahun 2006 oleh Kegiatan Inovasi Pendidikan – Direktorat Pembinaan SMA, Kompleks Ditjen Manajemen Dikdasmen

     b.    Urutan VII Pemilihan Guru Favorit dan Profesional "Untukmu Guruku Award V" Tk. Sulawesi Selatan dan Barat tahun 2008 oleh Harian Fajar Makassar

 

2.  Lomba dan Karya Akademik/Non Akademik (Mendapatkan Sertifikat)

     a.    Lomba Karya Ilmiah Integrasi Imtaq – Iptek tahun 2007 oleh Penanggungjawab Kegiatan Pembinaan Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas RI

     b.    Innovative Teacher Competition tahun 2008 oleh Microsoft Cooperation

 

 3.  Pembimbingan Teman Sejawat

     a.    Pendamping Mata Pelajaran TIK, Tahun 2006

     b.    Instruktur Komputer, Tahun 2007

     c.    Fasilitator KTSP, Tahun 2008

     d.    Fasilitator Penyusunan Program Kerja, Tahun 2009

     e.    Fasilitator KTSP, Tahun 2009

 

4.  Pembimbingan Siswa Mendapatkan Penghargaan

     a.    Juara I Olympiade Komputer Tk. Kabupaten Wajo tahun 2005

     b.    Lomba Karya Ilmiah Integrasi Imtaq – Iptek Tk. Nasional tahun 2006

     c.    Juara III Lomba Lintas Medan Lamaddukkelleng IV Tk. Propinsi Sul-Sel tahun 2007 (Pramuka)

     d.    Juara Favorit Lomba Lintas Medan Lamaddukkelleng IV Tk. Propinsi Sul-Sel tahun 2007 (OSIS)

     e.    Kemah Gelar Cinta Lingkungan Hidup Tk. Kabupaten Wajo tahun 2007

     f.     Lomba Karya Ilmiah Integrasi Imtaq – Iptek Tk. Nasional tahun 2007

     g.    Juara I Olympiade Komputer Tk. Kabupaten Wajo tahun 2008

     h.    Juara XVII Seleksi Olympiade Komputer Tk. Prop. Sulawesi Selatan tahun 2008

     i.     Festifal Film Pendek Pelajar Wajo tahun 2008

     j.     Juara Favorit Kemah Karya Lingkungan Hidup Tk. Kabupaten Wajo tahun 2008

     k.    Juara I Olympiade Komputer Tk. Kabupaten Wajo tahun 2009

     l.     Juara XXVII Seleksi Olympiade Komputer Tk. Prop. Sulawesi Selatan tahun 2009

     m.   Juara Harapan III Kemah dan Lomba Kreativitas Pramuka Penggalang dan Penegak Tk. Regional Sulawesi Tahun 2009

     n.    Juara III Lomba Akustik Perkemahan Pramuka Penegak dan Pandega Kwarcab Wajo Tahun 2009

 

Pendidikan dan pelatihan

1.    Pelatihan Merakit PC di Sengkang, 4 s.d 10 Agustus 2003

2.    Workshop Pengembangan Bahan Ajar dan Format Penilaian Berbasis ICT di Makassar, 28 Juli s.d 1 Agustus 2006

3.    Pelatihan Model Pembelajaran Efektif di Sidrap, 5 s.d 11 Januari 2008

4.    Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sidrap 12 s.d 19 Januari 2008

5.    Workshop Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sengkang, 2 Maret 2008

6.    Workshop Desain Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sengkang, 13 Maret 2008

7.    Pelatihan Tips dan Trik Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru di Makassar, 16 Maret 2008

8.    Workshop Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Model Pembelajaran Berbasis ICT di Makassar 14 s.d 17 April 2008

9.    Diklat Peningkatan Kompetensi Guru SMA/MA/SMK Guru Mata Pelajaran TIK Kabupaten Wajo di Sengkang, 9 s.d. 14 Juni 2008

10.  Bimtek KTSP Tk. Propinsi Sulawesi Selatan di Makassar, 14 s.d 16 Juni 2008

11.  Workshop IT di Makassar, 13 s.d. 14 Juli 2008

12.  Pelatihan Internet di Makassar, 15 s.d. 30 Juli 2008

13.  Pelatihan Bedah SKL Fisika SMP/MTs dan SMA/MA di Makassar, 28 Februari s.d. 1 Maret 2009

14.  Workshop Guru Tingkat Nasional "Teknik Penyusunan Kurikulum, Modul & Bahan Ajar" di Makassar 5 s.d. 6 Juli 2009

 

KEIKUTSERTAAN DALAM FORUM ILMIAH

1.    Peserta Seminar Pendidikan "Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Diera Otonomi Daerah di Kab. Wajo" tahun 2004

2.    Peserta Seminar Pendidikan "Melalui Reformasi Pendidikan (MBS, KBK) Kita Wujudkan Rasionalitas Sekolah yang Mandiri dan Berkualitas" tahun 2004

3.    Peserta Lokakarya "Peningkatan Peran Perempuan di Bidang Kepemimpinan dan Politik Tingkat Kabupaten Wajo" tahun 2004

4.    Peserta Seminar Pendidikan "Kebijakan Pendidikan di Era Reformasi" tahun 2007

5.    Peserta Muspanitera Cabang Wajo tahun 2007

6.    Peserta Seminar Pendidikan "Peranan Pemerintah dan Sekolah dalam Mensukseskan Pelaksanaan KTSP sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan" tahun 2007

7.    Peserta Seminar Pendidikan "Sertifikasi Guru dan Dosen" tahun 2008

8.    Peserta Seminar Pendidikan "Sertifikasi: Antara Mutu dan Kesejahteraan Guru dan Dosen" tahun 2008

9.    Peserta Seminar Pendidikan "Pendidikan sebagai Lokomotif Perubahan Sosial" tahun 2008

10.  Peserta Seminar Pendidikan "Peningkatan Profesionalisme Guru" tahun 2008

11.  Peserta Seminar Pendidikan "Mewujudkan Guru Profesional yang Berkompetensi dan Favorit" tahun 2008

12.  Peserta Kongres IX Bahasa Indonesia tahun 2008

13.  Pemakalah Seminar Pendidikan "Melalui Lesson Study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Kita Tingkatkan profesionalisme Guru" tahun 2009

14.  Peserta Seminar Nasional "Mencari Sosok Pemimpin yang Peduli Terhadap Pendidikan" tahun 2009

15.  Peserta Seminar Pendidikan Nasional "Pendidikan sebagai Lokomotif Pembangunan Nasional (sebagai sumbangsih pemikiran bagi pemimpin nasional yang baru)" tahun 2009

 

pengalaman ke luar negeri

1.    Malaysia selama 2 hari

2.    Singapura selama 1 hari

 

 CATATAN LAIN-LAIN

1.    Nominator Guru Favorit Pilihan Siswa SMAN 1 Maniangpajo tahun 2007

2.    Nominator Guru Favorit Pilihan Siswa SMAN 1 Maniangpajo tahun 2008

3.    Guru Teladan Pilihan Siswa SMAN 1 Maniangpajo tahun 2008

4.    Pemateri pada berbagai kegiatan (Pelatihan Kepenegakan Pramuka, Pelatihan Kepemimpinan Siswa, Pelatihan Kepemimpinan Pengurus OSIS, Pendidikan dan Pelatihan Dasar PMR-PMI, Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepecintaalaman, Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Remaja, dll) pada SMP dan SMA se-Kabupaten Wajo sejak tahun 2003

5.    Guru Profesional Bidang Studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Nomor SERTIFIKAT PENDIDIK: 240822405575 oleh Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar, 31 Desember 2008

Massappa Werekkada