TULISAN DALAM BLOG INI, JUGA DAPAT DIBACA DI:

28 November 2008

Kegiatan Kampus Cemara

PRAMUKA SMAN 1 MANIANGPAJO

GELAR PRAMUKA PELOPOR SAYANG LINGKUNGAN

 

Hari Mananam Pohon yang telah ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 28 November 2008 tidak disia-siakan oleh Anggota Pramuka yang tergabung dalam Ambalan Pattimura – Martha Christina Tiahahu Pangkalan SMA Negeri 1 Maniangpajo menggelar penanaman pohon yang bertajuk "Hijaukan Sekolahku, Pramuka Pelopor Sayang Lingkungan".

Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo, Yasser Arafat menjelaskan kepada redaksi campus-cemara.blogspot.com bahwa tema tersebut, diambil sesuai dengan Tema Sul-Sel Go Green Program Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sebuah momentum untuk memotivasi siswa sadar lingkungan. Menurutnya, pohon adalah pabrik oksigen. Tanpa itu, tidak mungkin ada kehidupan.

Ada beberapa jenis pohon yang ditanam pada satu lahan tidur yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Maniangpajo. Wakasek Kurikulum, Drs. Muhammad Yunus didaulat untuk menanam pohon pertama kali, dilanjutkan dengan penanaman secara serentak. Menurut Ketua Ambalan Pattimura, Andi Ashadi, sekolah yang memiliki luas sekitar 2 Ha ini, sudah ditanami dengan berbagai macam pohon. Dominan pohon cemara, makanya sekolahnya dijuluki Kampus Cemara. Namun, setelah disurvai, ternyata masih memiliki lahan tidur yang belum pernah diolah. Makanya anak pramuka, memanfaatkan lahan tersebut, senada dengan itu, Ketua Ambalan Martha Christina Tiahahu, Andi Nuraisyah AM juga mengisyaratkan agar lahan tersebut nantinya akan dijadikan lahan percontohan yang dimiliki oleh Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo.

Selain menanam pohon, Anggota pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo juga mengampanyekan arti pentingnya pelestarian lingkungan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Maniangpajo. Berbagai macam poster yang berisikan seruan cinta lingkungan ditebar ditempat-tempat strategis di sekolah tersebut. Mulai dari anjuran untuk menanam pohon, membersihan halaman hingga seruan untuk menghindari penggunaan tissu  dan parfum.

Jamal, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Maniangpajo yang juga aktif di kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1 Maniangpajo, ikut menimpali bahwa tissu suatu saat nanti akan berperan dalam memusnahkan kita di bumi kelak. Menurutnya, bahan dasar tissu adalah kayu. Untuk mendapatkan kayu itu, pasti harus menebang pohon. Wajar jika hingga saat ini, Indnesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%

Yasser, menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia dengan tingkat kelajuan deforestasi sebesar 3,8 juta hektar per tahun, berarti Indonesia kehilangan luas lahan sebesar empat kali luas pulau Bali atau sebesar 300 kali luas lapangan sepakbola setiap jam. Jika angka itu dipertahankan apalagi ditingkatkan maka Indonesia tak lagi memiliki hutan dataran rendah di Pulau Sumatera di tahun 2010 dan hutan di dataran rendah di Pulau Kalimantan tahun 2020.

Sebanyak apa tissu yang kita gunakan sehari dalam keadaan normal? Lanjut Yasser, Diasumsikan penggunaannya adalah 5 sheet (lembar) tissue/hari. Satu pack tissue berisi kurang lebih 20 sheet. Misalkan satu batang pohon berusia 6 tahun bias memproduksi kira-kira 2 pack tissu, maka satu batang pohon tersebut itu akan habis dengan pemakaian seseorang hanya dalam waktu 40 hari saja.

Pemakaian 40 hari/orang bias mengorbankan satu batang pohon yang alur hidupnya mencapai 6 tahun. Itu baru untuk satu orang. Lalu apa yang bisa kita lakukan saat ini? Menurutnya, solusinya bisa dengan ganti tissu dengan sapu tangan. Sapu tangan bisa dipakai ulang pemakaiannya. Kalau sudah kotor tinggal cuci. Sapu tangan yang bersih bisa digunakan lagi. Sementara jika kita menggunakan tissu untuk mengusap peluh, setelah dipakai, tissu bisa langsung dibuang. Makanya mulai migrasi, harapnya. So, let's change our life style now for a better future!!! teriak anggota pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo.

 

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda !!!

Massappa Werekkada