TULISAN DALAM BLOG INI, JUGA DAPAT DIBACA DI:

30 July 2010

QUOTA CPNS 2010 KAB. WAJO

Kabupaten Wajo melansir jumlah atau quota untuk penerimaan CPNS tahun 2010 yang telah disetujui oleh BKN. Kepala BKDD Wajo A Safri Modding Jumat (30/7/2010) mengungkapkan bahwa jumlah quota CPNS Wajo untuk penerimaan tahun ini adalah 248 orang. "Jumlah tersebut memang di bawah permohonan kami, tapi Pemkab Wajo tetap bersyukur karena Wajo mendapatkan quota yang lebih banyak dari kabupaten-kabupaten lain," katanya.

Dari 248 lowongan formasi yang diterima, 110 di antaranya dialokasikan untuk quota tenaga pendidik atau guru. 75 orang untuk formasi tenaga kesehatan dan sisanya 63 dialokasikan untuk penerimaan tenaga teknis.

28 July 2010

SURAT EDARAN MENPAN TENTANG PENDATAAN TENAGA HONORER Th. 2010

MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI
BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA


Kepada Yth.
1. Pejabat Pembina Kapegawaian Pusat,
2. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah.

di

Tempat.

SURAT EDARAN – NOMOR 05 TAHUN 2010

TENTANG
PENDATAAN TENAGA HONORER YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

1. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah dubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007, Pemerintah telah melakukan pemrosesan tenaga honorer sejumlah 920.702. Menurut laporan dari berbagai daerah dan pengaduan tenaga honorer yang disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara dan Kementerian PAN &RB serta kepada Anggota DPR-RI khususnya Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X, masih terdapat tenaga honorer yang memenuhi syarat Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007.

2. Ada pun tenaga honorer dimaksud terdiri dari:
a. Kategori I.
Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengah kriteria:
1) Diangkat oleh pejabat yang berwenang;
2) Bekerja di instansi pemerintah;
3) Masa kerja mInimal 1 (satu) tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus;
4) Berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh Iebih dart 46 tahun per 1 Januari 2006.

b. Kategori II.
Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan kriteria:
1) Diangkat oleh pejabat yang berwenang;
2) Bekerja di instansi pemerintah;
3) Masa kerja minimal 1 (satu) tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus;
4) Berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dan 46 tahun per 1 Januari 2006

3. Untuk menyelesaikan tenaga honorer tersebut diatas dan sambil menunggu Peraturan Pemerintah Tentang Persyaratan dan Tata Cara Penyelesaian Tenaga Honorer:

a. Tenaga honorer kategori I diminta kepada Pejabat Pembina Kepegawaian agar:
1) Melakukan pendataan tenaga honorer sebagaimana kriteria diatas berdasarkan formulir yang telah diisi oleh tenaga honorer dan disahkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk dan pejabat yang bertanggungjawab dibidang pengawasan sebagaimana tersebut dalam lampiran.
2) Perekaman data tenaga honorer harus menggunakan aplikasi yang telah disiapkan oleh BKN. Aplikasi dan formulir pendataan dapat diunduh di www.bkn.go.id atau menghubungi BKN/Kantor Regional BKN di wilayah kerjanya.
3) Menyampaikan formulir pendataan tenaga honorer yang telah ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk dan pejabat yang bertanggungjawab dibidang pengawasan, daftar nominatif beserta softcopy (compact disk) data tenaga honorer hasil inventarisasi tersebut telah diterima di Badan Kepegawaian Negara paling lambat tanggal 31 Agustus 2010 sebagai bahan persiapan untuk melakukan verifikasi dan validasi data tenaga honorer oleh Tim verifikasi dan validasi nasional yang jadwal pelĂ ksanaan akan disampaikan kemudian oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.
4) Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota agar menyampaikan tembusan sebagaimana tersebut pada angka 3 diatas kepada Gubernur.

b. Tenaga honorer kategori II, diminta kepada Pejabat Pembina Kepegawaian agar:
1) Melakukan inventarisasi data tenaga honorer sebagaimana kriteria diatas berdasarkan formulir sebagaimana tersebut dalam lampiran II.a dan II.b.
2) Menyampaikan hasil inventarisasi tersebut kepada Kementerian PAN & RB tembusan BKN paling lambat tanggal 31 Desember 2010.

4. Selain hal tersebut diatas Pejabat Pembina Kepegawaian perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Data Tenaga Honorer yang memenuhi persyaratan sebagaimana kategori I yang disampaikan kepada Kepala BKN setelah tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan tanggal dikeluarkan Surat Edaran ini dinyatakan tidak berlaku dan agar diusulkan kembali dengan formulir sebagaimana dimaksud pada lampiran I.
b. Pelaksanaan pendataan (proses dan hasil) harus dilakukan secara transparan, tidak dipungut biaya, cermat, akurat, tepat dan diumumkan melalui media selama 14 (empat belas) hari kepada publik sehingga tidak menimbulkan permasalahan data tenaga honorer dikemudian hari.
c. Pejabat yang menandatangani formulir akan dikenai sanksi administrasi maupun pidana, apabila dikemudian hari ternyata data tenaga honorer yang disampaikan tesebut tidak benar dan tidak sah.
d. Biaya pelaksanaan pendataan tenaga honorer dibebankan pada APBN/APBD di masing-masing instansi pemerintah yang bersangkutan.
a. Apabila sampal tanggal 31 Agustus 2010 formulir pendataan tenaga honorer. daftar nominatif beserta softcopy (compact disk) dan formulir data belum diterima oleh BKN, maka Instansi tersebut dinyatakan tidak memiliki tenaga honorer dan tidak dapat mengusulkan tenaga honorer kembali.

5. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 Juni 2010
Meriteri Negara
Aparatur Negara

Tembusan:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;

Silakan DOWNLOAD :

  1. SURAT EDARAN MENPAN
  2. FORMULIR PENGISIAN

Cari Info Lainnya KLIK DISINI

27 July 2010

Wajo, Tak Lepas dari Banjir

Banjir merendam ribuan rumah di Kabupaten Wajo dan Bone, Senin (26/7). Di Wajo, Pasar Sentral Kota Sengkang terendam air setinggi satu meter akibat banjir  kiriman, ditambah derasnya hujan yang mengguyur sejak Minggu (25/7) tengah malam hingga Senin (26/7) pagi.

Ratusan pedagang memadati Pasar Sentral mulai pukul 02.00 wita dini hari kemarin untuk menyelamatkan barang-barangnya. Kerugian materil diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Salah satunya adalah Toko Asia yang menjadi salah satu pusat belanja di lokasi itu. Pemiliknya mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta rupiah, karena barang dagangannya terendam.

"Kami masih mendata kerugian di Pasar Sentral Sengkang. Berdasarkan pantauan kami, barang kebutuhan pokok juga banyak terendam. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan pokok, kami akan segera melakukan operasi pasar," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Wajo, Hasri, kemarin.

Poros Bone-Wajo tepatnya di Kecamatan Pammana, warga harus menggunakan rakit. Jika sebelumnya, jarak tempuh rakit hanya 300 meter, kemarin, karena air makin meluap, rakit harus menempuh perjalanan hingga lebih dari 600 meter untuk sampai ke jalan poros yang tidak digenangi air. Data yang dihimpun di Wajo, tujuh kecamatan semuanya terendam banjir. Yang terparah adalah di dua kelurahan yaitu Kelurahan Salomenraleng dan Kelurahan Laeolo di Kecamatan Tempe. Titik terparah lainnya adalah Desa Limporilau, Kecamatan Belawa yang merendam hampir satu desa atau sekitar 1.500 rumah milik warga.

Di Kecamatan Sabangparu, banjir merendam sebanyak 4.158 rumah. Camat Sabangparu,  Andi Ismirar, mengatakan, ribuan rumah yang terendam terletak di 11 desa.

Banjir yang terjadi Wajo, Senin (26/7), juga meninggalkan duka tersendiri bagi pasangan suami-istri Burhan dan Arisa. Anak keempat mereka bernama Irwan, yang baru berumur dua tahun, tewas tenggelam. Kejadian berawal saat banjir mulai menggenangi rumah warga di Lingkungan Bakke Orai, Kelurahan Salomenraleng Kecamatan Tempe.

Keluarga yang tinggal di rumah panggung ini, memilih tidak mengungsi begitu air naik. Pasalnya, Burhan telah menaikan lantai rumah, dan membuat tempat tidur yang lebih tinggi. Walau air sudah setinggi hampir empat meter, mereka sekeluarga tetap tertidur lelap. Namun pada pukul 06.00 wita pagi kemarin, Burhan tiba-tiba berteriak karena menemukan anaknya  Irwan, terapung di kamarnya dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Diduga Irwan, terjatuh saat terbangun sekitar pukul 02.00 wita. Pada Juli 2010 ini, tercatat sudah empat orang anak yang tewas tenggelam karena banjir di Wajo. Jenazah Irwan dimakamkan di Pekuburan Islam Jarae Kelurahan Mattirotappareng. Untuk menuju ke lokasi pemakaman pun, keluarga dan tetangga harus menggunakan perahu karena luasnya daerah yang digenangi air.

Anggota Badan Pekerja Wajo Anti Corruption Commite, M Sabri, menyoroti banjir di Wajo yang semakin parah, Senin (26/7). Menurutnya, banjir yang terjadi di Wajo karena dampak dari kerusakan lingkungan. "Banjir dini hari tadi (kemarin) adalah akibat ulah oknum pengusaha kaya yang merusak lingkungan. Sejak dulu dan berkali-kali saya  peringatkan kepada Pemda Wajo dan DPRD Wajo agar meminta pengusaha menghentikan pengerukan kawasan bukit dan gunung," katanya.

Ia meminta agar Pemda dan DPRD Wajo segera melakukan peninjauan dan penghentian izin  untuk para pengusaha, khususnya yang bisa merusak dampak lingkungan.
"Saatnya rakyat Wajo melakukan class action (tuntutan kelompok) ke Pengadilan Negeri Sengkang, untuk menuntut para pengusaha jika terbukti melakukan pengrusakan lingkungan. Koalisi LSM siap mendampingi rakyat,"  tegas Sabri. (ans)

26 July 2010

Info Sertifikasi Guru 2010

Bagi Peserta Sertifikasi Guru Kuota 2010 Rayon 24 UNM, silakan buka pengumuman PLPG dengan cara klik link berikut: http://sertifikasi.unm.ac.id/Bahan%20Upload%20PLPG%202010/Angkatan%2022.pdf

24 July 2010

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DI MANIANGPAJO

Praja Muda Karana (PRAMUKA) merupakan suatu wadah kepanduan untuk mengembangkan potensi dan kualitas diri dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sehubungan hal tersebut,
Ambalan Pattimura – M.C. Tiahahu Pangkalan SMA Negeri 1 Maniangpajo akan melaksanakan  "Seminar Nasional Pendidikan Kepramukaan dan Sosialisasi Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24/2009" sebagai rangkaian dari Peringatan 103 Tahun Kepanduan Dunia dan 49 Tahun Gerakan Pramuka

Kegiatan yang bertemakan
"Meningkat dalam Taqwa, Berkarya dalam Pramuka" ini rencananya akan dilaksanakan Ahad, 25 Juli 2010 besok. materi yang akan disajikan diantaranya Pemberdayaan Anggota Pramuka dalam Usaha Menyukseskan Revitalisasi dan Reaktualisasi Pramuka oleh Drs. H. Mohammad Ridwan, M.Pd., LT (Ketua Kwarcab Wajo), Aplikasi Pendidikan Kepramukaan untuk Mengantisipasi Dampak perkembangan IPTEK ABAD XXI Berbasis Sekolah oleh Dr. Muhammad Tamar, M.Psi. (Pembina Gudep 11.075 UNHAS), dan Sosialisasi Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24/2009 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka oleh Idris Pawellangi, S.Pd. (Wakil Ketua Kwarcab Wajo)

Peserta kegiatan yang akan dilaksanakan di Gedung Andi Alinuddin Anabanua ini, diantaranya peserta didik, pembina dan simpatisan pramuka se-Kwarcab Wajo


(Yasser Arafat, S.Pd./Pembina Gudep 06.013 SMAN 1 Maniangpajo)

16 July 2010

Info Sertifikasi Guru 2010

Bagi Cik Gu Peserta Sertifikasi Guru 2010 Rayon 24 UNM Makassar, silakan klik tautan http://sertifikasi.unm.ac.id/Bahan%20Upload%20PLPG%202010/Data%20Peserta%20PLPG%20Angkatan%20I%20web.htm untuk membaca pengumuman peserta yang dinyatakan PLPG Angkatan I

15 July 2010

15 Pencetak Gol Terhebat Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Gol adalah sebuah hal yang paling dinantikan dalam sebuah pertandingan sepak bola. Semenarik apapun sebuah pertandingan sepak bola bakal terasa hambar apabila tidak ada gol yang tercipta. Karena itulah pertandingan sepak bola tanpa gol bisa diibaratkan sayur tanpa garam.

Mencetak gol, merupakan hal yang tidak bisa dikatakan mudah. Perlu kombinasi antara kekuatan dan kecerdikan untuk bisa membobol gawang lawan. Belum lagi harus memiliki mental yang cukup kuat untuk menahan tekanan. Tekanan itu bakal menjadi berlipat ganda di ajang besar, apalagi sekelas Piala Dunia.

Di ajang sepak bola paling akbar di muka bumi tersebut, mencetak gol bukanlah sebuah hal yang mudah. Karena itulah, bnisa dikatakan bahwa para pencetak gol di Piala Dunia adalah orang-orang spesial. Dan inilah 15 orang spesial yang telah menorehkan nama mereka sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

15. Vava (Brazil) 9 gol (1958,1962)

Penyerang tengah Brazil ini merupakan bagian dari Selecao kala mereka memenangi partai puncak Piala Dunia edisi 1958 dan 1962. Dia mencetak total sembilan gol dari 10 pertandingan di dua kali gelaran Piala Dunia itu.

Vava mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958 melawan Swedia. Empat tahun lemudian, dia mencetak satu gol di partai final melawan Cekoslovakia. Vava merupakan pemain pertama yang berhasil mencetak gol di dua edisi final Piala Dunia.

14. Christian Vieri (Italia) 9 gol (1998, 2002)

Pada masa kejayaannya, Vieri merupakan mesin gol paling andal bagi Azzurri. Dia berhasil mencetak sembilan gol dari sembilan penampilannya di ajang sepak bola paling akbar di muka bumi tersebut.

Di Piala Dunia 1998, dia mencetak lima gol dari lima kali penampilannya. Sementara, empat tahun kemudian dia mencetak empat gol dalam empat penampilannya.

Sayang, tahun 2006, dia gagal tampil di Piala Dunia karena cedera dan telah pensiun dari timnas. Dengan mundurnya Vieri, Italia disebut telah kehilangan pencetak gol terhebat mereka.

13. Eusebio da Silva Ferreira (Portugal) 9 gol (1966)

Eusebio sesungguhnya lahir di Mozambik. Namun, pemain yang kini berusia 68 tahun ini memilih bermain untuk timnas Portugal. Dia hanya sempat bermain di edisi Piala Dunia 1966. Tapi, jusrtu karena itulah, Eusebio meraih gelar legenda.

Pemain andalan Seleccao ini, mencetak sembilan gol hanya dalam enam pertandingan. Dan, yang terpenting, dia bisa membawa negara tersebut ke putaran semifinal Piala Dunia.

Penampilan terbaik Eusebio kala membawa timnya, yang sempat tertinggal 0-3 dari Korea Utara, di perempat final, lolos ke babajkk semifinal dengan kemenangan 5-3. Dalam laga ini, Eusebio mencetak empat gol.

13. Ademir Marques de Menezes (Brazil) 9 gol (1950)

Ademir hanya tampil di satu edisi Piala Dunia, namun dia telah mampu mengukir namanya sebagai seorang pemain hebat. Sama seperti Eusebio, dia mencetak sembilan gol dalam enam pertandingan.

Ademir, merupakan penyerang yang komplet. Dia memiliki paduan kecepatan, kemampuan melepas tembakan, penyelesaian yang dingin dan kekuatan fisik yang mumpuni.

12. Grzegorz Lato (Polandia) 10 gol (1974, 1978, 1982)

Lato, mencetak tujuh gol di dalam edisi Piala Dunia pertamanya. Di Piala Dunia edisi 1974 tersebut, Lato dianugerahi Trofi Sepatu Emas atas prestasinya tersebut. Di ajang ini, Lato sukses membawa Polandia menempati posisi ketiga.

Empat tahun kemudian, Lato yang berposisi sebagai winger ini, mencetak dua gol. Dia menambahkan sebiji gol pada Piala Dunia terakhirnya di edisi 1982 dan membantu negaranya finish di posisi ketiga.

11. Teofilo Cubillas (Peru) 10 gol (1970, 1978, 1982)

Cubilass merupakan pesepakbola paling hebat dalam sejarah Peru. Dia merupakan inspirator lolosnya negara tersebut ke babak perempat final Piala Dunia 1970. Cubillas sukses mencetak gol dalam seluruh pertandingan Peru di ajang tersebut.

Delapan tahun kemudian, Cubillas mencetak gol bersejarah dalam laga melawan Skotlandia dan membawa negaranya maju ke babak perempat final. Dia kembali mencetak lima gol di Piala Dunia keduanya ini.

Tahun 1982, dia kembali dipanggil memperkuat timnas Peru. Namun, sayang, kali ini dia tak mampu mencetak satu golpun di Piala Dunia.

10. Gary Lineker (Inggris) 10 gol (1986, 1990)

Gary Lineker merupakan salah seorang pesekabola Inggris terhebat. Dia merupakan top skorer Piala Dunia 1986 dengan torehan lima gol, dan menjadi satu-satunya pemain Inggris yang mampu meraih prestasi ini. Di ajang ini, dia juga membantu The Three Lions melaju ke babak perempat final.

Empat tahun kemudian, di Italia, mantan pemain Barcelona ini menceploskan empat gol sepanjang turnamen tersebut. Dia berhasil membawa Inggris melaju ke babak semifinal Piala Dunia.

9. Gabriel Batistuta (Argentina) 10 gol (1994, 1998, 2002)

Penyerang legendaris Argentina ini memiliki tendangan kaki kanan sekeras kanon. Sayangnya, dia salah seorang pemain hebat yang tidak pernah meraih gelar Piala Dunia sepanjang karirnya.

Di laga melawan Yunani di Piala Dunia 1994, dia mencetak hat-trick. Prestasi ini dia ulangi lagi empat tahun kemudian di Piala Dunia Prancis. Kali ini, korban Batgol adalah Jamaika. Sayang, di Piala Dunia 2002, Batigol gagal mencetak prestasi apapun.

8. Helmut Rahn (Jerman Barat) 10 gol (1954, 1958)

Pemain berjuluk " The Cannon from Essen" ini dikenal berkat dua golnya di final Piala Dunia 1954 melawan Hungaria. Dia juga dikenal berkat peranan vitalnya menggalang kekuatan timnas Jerman Barat di laga tersebut.

Empat tahun kemudian, di Swedia, Rahn kembali menjadi bintang. Dia mencetak gol ke gawang Yugoslavia dan menjadi pemain pertama yang mencetak sedikitnya empat gol di dua ajang Piala Dunia berbeda.

7. Jurgen Klinsmann (Jerman) 11 gol (1990, 1994, 1998)

Klinsmann merupakan penyerang subur yang bermain di tiga Piala Dunia berurutan. Di Piala Dunia 1990, legenda Jerman ini mencetak tiga gol dan membawa Jerman Barat memenangi turnamen tersebut.

Di Piala Dunia 1994, Klinsi yang berada di puncak performanya mencetak lima gol. Empat tahun kemudian, di Prancis, dia sukses mencetak tiga gol.

6. Sandor Kocsis (Hungaria) 11 gol (1954)

Kocsis hanya bermain di satu edisi Piala Dunia saja. Namun, dia berhasil menjadi pemain kunci dan mencetak gol dalam seluruh pertandingan tim tersebut. Sayang, Hungaria harus takluk di babak final dari Jerman Barat. Kocsis mencetak dua hat-trick sepanjang turnamen tersebut.

5. Pele (Brazil) 12 gol (1958, 1962, 1966, 1970)

Pele memulai kiprahnya di Piala Dunia 1958 kala masih berusia 17 tahun. Di turnamen tersebut, The King mencetak dua gol di partai final, kala Selecao mengalahkan Swedia. Emat tahun kemudian, Pele gagal bermain bagus. Namun, dia masih mencetak sebuah gol ke gawang Meksiko.

Empat tahun kemudian, Pele juga gagal bersinar di ajang Piala Dunia. Dia nyaris tak bisa melakukan apa-apa karena cedera akibat tebasan beringas pemain belakang lawan.

Namun, bintang Pele kembali bersinar di Piala Dunia 1970. bahkan, dia mencetak sebuah gol ke gawang Italia di partai puncak. Di laga tersebut, Selecao sukses membungkam Azzurri dengan skor 4-1.

4. Just Fontaine (Prancis) 13 gol (1958)

Pemain legendaris Prancis ini hanya bermain di satu edisi Piala Dunia. Namun, hingga saat ini, namanya abadi sebagai top skorer sepanjang masa di satu gelaran Piala Dunia.

Di Piala Dunia 1958, Fontaine bermain di enam pertandingan. Momen yang paling mengagumkan sepanjang karirnya, adalah saat empat kali membobol gawang Jerman Barat.

3. Gerd Mueller (Jerman Barat) 14 gol (1970, 1974)

Mueller kerap disebut sebagai monster di kotak penalti. Dia mencetak 10 gol kala membawa timnya menjadi juara ketiga di Piala Dunia 1970.

Empat tahun kemudian, di Piala Dunia 1974, Mueller mencetak empat gol dan membawa Jerman Barat menjuarai ajang paling bergengsi itu. Di laga puncak turnamen itu, pemain berjuluk 'The Bomber' ini mencetak gol kemenangan Jerman Barat atas Belanda.

2. Miroslav Klose (Jerman) 14 gol (2002, 2006, 2010)

Klose mencetak lima gol di Piala Dunia 2002. Yang hebat, seluruh gol itu dicetak Klose melalui sundulan kepala. Gol-gol pemain kelahiran Polandia ini mampu membawa Jerman ke babak final Piala Dunia.

Di Piala Dunia 2006, Klose kembali mencetak lima gol. Namun, kali ini dia hanya bisa membawa Der Panzer hingga babak semifinal turnamen yang kali ini diadakan di Jerman sendiri.

Empat tahun kemudian, di Afrika Selatan, Klose mencetak emat gol. Dia bahkan sempat digadang-gadang bakal melampaui rekor Ronaldo. Sayang, cedera menghalanginya tampil di babak semifinal dan perebutan posisi ketiga.

1. Ronaldo (Brazil) 15 gol (1994, 1998, 2002, 2006)

Penyerang legendaris Selecao ini memenangi Piala Dunia 1994 ketika dia masih berusia belasan tahun. Empat tahun kemudian, Ronaldo menjadi pusat kekuatan Brazil kala mereka mencapai partai puncak Piala Dunia. Sayang, di final,Ronaldo harus absen akibat tersedak. Alhasil, mereka harus bertekuk lutut dari tuan rumah, Prancis.

Tahun 2002, Ronaldo mengamuk, dia mencetak delapan gol di turnamen yang untuk pertama kalinya diadakan di Asia tersebut. Bahkan, dia mencetak dua gol di partai puncak untuk mengalahkan Jerman, dan membawa trofi Piala Dunia ke Brazil.

Tahun 2006, dia kembali mencetak gol. Namun, dia gagal membawa Brazil mempertahankan gelar juara mereka. (kpl/bola)

12 July 2010

Data Final Piala Dunia 2010

FINAL
Tanggal Pertandingan
12 Juli Belanda 0 ET 1 Spanyol

GOL:  -
Kartu Kuning:  Robin van Persie (15'), Mark van Bommel (22'), Nigel de Jong (28'), Gio van Bronckhorst (54'), John Heitinga (57'), Arjen Robben (84'), John Heitinga (110'), Gregory van der Wiel (112'), Joris Mathijsen (117')
Kartu Merah: John Heitinga (110')

GOL:  AndrĂ©s Iniesta (117')
Kartu Kuning:
Kartu Merah:
- Carles Puyol (17'), Sergio Ramos (23'), Joan Capdevila (67'), Andrés Iniesta (118'), Xavi Hernández (120')
  Waktu: 01.30 WIB Stadion: Soccer City, Johannesburg

PEREBUTAN TEMPAT KETIGA
Tanggal Pertandingan
11 Juli Uruguay 2 FT 3
Jerman

GOL: Edinson Cavani (28'), Diego Forlan
 (51')
Kartu Kuning:
Kartu Merah: - Diego PĂ©rez (61')

GOL: Thomas MĂĽller  (19'), Marcell Jansen (57'), Sami Khedira (82')
Kartu Kuning:
(5'), Cacau (7'), Arne Friedrich (90')
Kartu Merah:
- Dennis Aogo
 
PENCETAK GOL
5
Thomas Muller (Jerman), Diego Forlan (Uruguay), David Villa (Spanyol), Wesley Sneijder (Belanda)
4
Miroslav Klose, Gonzalo Higuain (Argentina), Robert Vittek (Slovakia)
3
Luis Suarez (Uruguay), Landon Donovan (AS), Asamoah Gyan (Ghana), LuĂ­s Fabiano (Brasil), Andres Iniesta (Spanyol)
2
Arjen Robben (Belanda), Lukas Podolski (Jerman), Kalu Uche (Nigeria), Javier Hernandez (Meksiko), Lee Jung-Soo, Lee Chung-Yong (Korsel), Brett Holman (Australia), Keisuke Honda (Jepang), Samuel Eto´o (Kamerun), Elano, Robinho (Brasil), Tiago (Portugal), Carlos Tevez (Argentina)
1
Carles Puyol (Spanyol), Dirk Kuyt, Robin van Persie, Klaas-Jan Huntelaar, Gio van Bronckhorst (Belanda), Maxi Pereira, Edinson Cavani (Uruguay), Marcell Jansen, Sami Khedira, Cacau, Mesut Ozil, Arne Friedrich (Jerman), Siphiwe Tshabalala, Bongani Khumalo, Katlego Mphela (Afsel), Florent Malouda (Prancis), Rafael Marquez, Cuauhtémoc Blanco (Meksiko), Park Ji-Sung, Park Chu-Young (Korsel), Gabriel Heinze, Martín Demichelis, Martín Palermo (Argentina), Kevin Boateng, Sulley Ali Muntari (Ghana), Dimitris Salpingidis, Vasilis Torosidis (Yunani), Yakubu Aiyegbeni (Nigeria), Steven Gerrard, Jermain Defoe, Matthew Upson (Inggris), Clint Dempsey, Michael Bradley (AS), Robert Koren, Valter Birsa, Zlatan Ljubijankic (Slovenia), Milan Jovanovic, Marko Pantelic (Serbia), Tim Cahill (Australia), Yasuhito Endo, Shinji Okazaki (Jepang), Nicklas Bendtner, Dennis Rommedahl, Jon Dahl Tomasson (Denmark), Daniele De Rossi, Vincenzo Iaquinta, Antonio Di Natale, Fabio Quagliarella (Italia), Antolín Alcaraz, Enrique Vera, Christian Riveros (Paraguay), Winston Reid, Shane Smeltz (Selandia Baru), Kamil Kopunek (Slovakia), Maicon (Brasil), Didier Drogba, Yaya Toure, Romaric, Salomon Kalou (P. Gading), Raul Meireles, Simao, Hugo Almeida, Liedson, Cristiano Ronaldo (Portugal), Jean Beausejour, Mark Gonzalez, Rodrigo Millar (Cili), Gelson Fernandes (Swiss)

 

KARTU KUNING
5

4

3

John Heitinga (Belanda)

Gregory van der Wiel, Nigel de Jong (Belanda)

Mark van Bommel, Arjen Robben, Giovanni van Bronckhorst (Belanda), Kaká (Brasil), Aleksandar Luković (Serbia), Víctor Cáceres (Paraguay)
2
Joris Mathijsen, Robin van Persie (Belanda), Nicolás Lodeiro, Jorge Fucile (Uruguay), Cacau, Arne Friedrich, Miroslav Klose, Thomas MĂĽller (Jerman), Marco Estrada, Carlos Carmona, MatĂ­as Fernández, Gary Medel, Waldo Ponce (Cili), Abdelkader Ghezzal, Antar Yahia, Mehdi Lacen, Hassan Yebda (Aljazair), AndrĂ© Ayew (Ghana), Jamie Carragher, Glen Johnson (Inggris), Robbie Findley, Steve Cherundolo (AS), Kagisho Dikgacoi (Afsel), Yuto Nagatomo, Yasuhito EndĹŤ, Keisuke Honda (Jepang),  Jonás GutiĂ©rrez, Javier Mascherano (Argentina), Bojan Jokić (Slovenia), EfraĂ­n Juárez (Meksiko), Simon Kjær (Denmark), Stephane Mbia, Nicolas N'Koulou (Kamerun),  Tiago (Portugal), Jonathan Mensah (Ghana), Craig Moore (Australia), Ryan Nelsen (Selandia Baru),  Chinedu Ogbuke Obasi (Nigeria), Wilson Palacios (Honduras),  Ramires (Brasil), Zdeno Ĺ trba (Slovakia), JĂ©rĂ©my Toulalan (Prancis), Xavi Hernández, AndrĂ©s Iniesta, Sergio Ramos, Joan Capdevila, Carles Puyol (Spanyol)
1
Xabi Alonso, Sergio Busquets, Gerard Pique (Spanyol),  Khalid Boulahrouz, Dirk Kuyt, Andre Ooijer,  Wesley Sneijder, Maarten Stekelenburg, Rafael van der Vaart (Belanda), Dennis Aogo, Sami Khedira, Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Mesut Ozil (Jerman), Diego PĂ©rez, Mauricio Victorino, Diego Lugano, Maxi Pereira (Uruguay), Steven Pienaar, Tsepo Masilela (Afrika Selatan), Michael Beauchamp, Carl Valeri, Brett Emerton, Lucas Neill, Luke Wilkshire (Australia), Jozy Altidore, DaMarcus Beasley, Carlos Bocanegra, Jay DeMerit, Ricardo Clark (AS), Michel Bastos, LuĂ­s Fabiano, Juan, Felipe Melo (Brasil), Yuki Abe, Daisuke Matsui (Jepang), Abou Diaby, Eric Abidal, Patrice Evra, Franck Ribery (Prancis), AntolĂ­n Alcaraz, Claudio Morel, Cristian Riveros, Roque Santa Cruz, Jonathan Santana, Enrique Vera (Paraguay), Lee Addy, Anthony Annan, Prince Tagoe, Isaac Vorsah (Ghana), Hugo Almeida, Fábio Coentrao, Duda, Pedro Mendes, Pepe, Cristiano Ronaldo (Portugal), Tranquillo Barnetta, Diego Benaglio, Gelson Fernandes, Stephane Grichting, Gokhan Inler, Blaise Nkufo, Hakan Yakin, Reto Ziegler (Swiss), Sebastien Bassong (Kamerun), Per Kroldrup, Christian Poulsen, Thomas Sorensen, Nicklas Bendtner (Denmark), Bostjan Cesar, Zlatko Dedic, Andraz Kirm, Andrej Komac, Aleksandar Radosavljevic, Marko Suler, Valter Birsa (Slovenia), Javier Hernandez, Rafael Marquez, Hector Moreno, Francisco Rodriguez, Gerardo Torrado, Israel Castro, Guillermo Franco (Meksiko), Cha Du-Ri, Cho Yong-Hyung, Lee Chung-Yong, Yeom Ki-Hun, Kim Jung-Woo, Kim Nam-Il (Korea Selatan), Mario Bolatti, Nicolas Otamendi, Gabriel Heinze (Argentina), Kader Keita, Siaka Tiene, Ismael Tiote, Didier Zokora, Guy Demel (Pantai Gading), Emilio Izaguirre, David Suazo, Hendry Thomas, Danilo Turcios, Osman Chavez (Honduras), Mauro Camoranesi, Fabio Cannavaro, Giorgio Chiellini, Simone Pepe, Fabio Quagliarella (Italia), Aleksandar Kolarov, Zdravko Kuzmanovic, Milos Ninkovic, Neven Subotic, Nemanja Vidic, Nikola Zigic, Branislav Ivanovic (Serbia), Sokratis Papastathopoulos, Georgios Samaras, Vasilis Torosidis, Alexandros Tziolis, Kostas Katsouranis (Yunani), Peter Pekarik, Stanislav Sestak, Martin Skrtel, Robert Vittek, Vladimir Weiss, Jan Durica, Kamil Kopunek , Juraj Kucka, Jan Mucha (Slovakia), Hong Yong-Jo, Pak Chol-Jin (Korea Utara), Winston Reid, Tommy Smith, Tony Lochhead, Rory Fallon (Selandia Baru), Humberto Suazo, Jorge Valdivia, Arturo Vidal, Rodrigo Millar, Ismael Fuentes (Cili), Ayila Yussuf, Vincent Enyeama, Lukman Haruna (Nigeria), James Milner, Steven Gerrard (Inggris)

 

KARTU MERAH
2

1
John Heitinga (Belanda)

Kaká, Felipe Melo (Brasil), Aleksandar Luković (Serbia), Antar Yahia, Abdelkader Ghezzal (Aljazair), Nicolás Lodeiro, Luis Suárez (Uruguay), Harry Kewell, Tim Cahill (Australia), Marco Estrada (Cili), Miroslav Klose (Jerman), Valon Behrami (Swiss), Ricardo Costa (Portugal), Yoann Gourcuff (Prancis), Sani Kaita (Nigeria), Itumeleng Khune (Afsel)

_




Sejarah Penciptaan Lambang "Garuda Pancasila"

Sultan Hamid II, Perancang Lambang Negara




Sepanjang orang Indonesia, siapa tak kenal burung garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila)? Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu?

Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab --walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak --keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II.

Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil daerah istimewa Kalbar dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.

Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan "over commando" kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA.

Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar - karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.

Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat marah.

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan "ide perisai Pancasila" muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku "Bung Hatta Menjawab" untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.



Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".

Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.

AG Pringgodigdo dalam bukunya "Sekitar Pancasila" terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan "'tidak berjambul"' seperti bentuk sekarang ini.

Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.

Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang "gundul" menjadi "berjambul" dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.

Tanggal 20 Maret 1940, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak.

Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.


SEJARAH MERAH PUTIH

"Merah Putih"

Tidak Hanya Bermakna "Berani" dan "Suci"

"Merah Putih" Tidak Hanya Bermakna  "Berani" dan "Suci"  


 

Pernahkah kita berpikir :

  • Mengapa Merah Putih dipilih sebagai Bendera, simbol dan identitas bangsa. Apa hanya warna merah dan putih?
  • Mengapa posisi kedudukan Merah di atas, Putih di bawah? Mengapa tidak dibalik.
  • Mengapa warna simbol merah putih bisa bertahan hingga ribuan tahun?
Berikut beberapa ulasan mengenai Merah putih yang diambil dari berbagai literatur, sejarah, tulisan dan setelah melalui perenungan yang dalam, maka saya  turunkan di kolom ini...
  • Menurut catatan sejarah simbol merah putih dipakai sejak jaman Kutai, Sriwijaya, Mataram Hindu, Kediri, Singasari, Majapahit dan Mataram Islam.  Di Jawa lebih dikenal dengan istilah Gula Klapa (Gula jawa warna=merah, Kelapa isinya warna putih, tapi satu asal)
  • Bendera merah putih dipilih oleh para pelopor kebangsaan kita melalui perenungan dan perjalanan panjang. 
(Kutipan tulisan Jakob Sumardjo) :
Pada buku Prof Moh Yamin "6.000 Tahun Sang Saka Merah Putih" yang tak pernah dicetak ulang sejak 1958,diulas :

  • Dijelaskan, warna merah simbol matahari dan warna putih sebagai simbol bulan. Merah putih bermakna "zat hidup". Hanya tidak dijelaskan makna "zat hidup". Buku ini ingin membuktikan, Merah Putih sudah menjadi simbol bangsa Indonesia sejak kedatangan mereka di kepulauan Nusantara 6.000 tahun lampau.
  • Makna merah-putih tidak cukup ditelusuri dari jejak arkeologi bahwa warna merah, putih, dan hitam dapat dijumpai pada berbagai peninggalan prasejarah, candi, dan rumah adat. Artefak- artefak itu hanya ungkapan pikiran kolektif suku-suku di Indonesia. Maka, arkeologi pikiran kolektif inilah yang harus digali dan masuk otoritas antropologi-budaya atau antropologi-seni. Alam pikiran semacam itu masih dapat dijumpai di lingkungan masyarakat adat sampai sekarang.
  • Warna merah, putih, hitam, kuning, dan campuran warna- warna itu banyak dijumpai pada ragam hias kain tenun, batik, gerabah, anyaman, dan olesan pada tubuh, yang menunjukkan keterbatasan penggunaan warna- warna pada bangsa Indonesia. Kaum orientalis menuduh bangsa ini buta warna di tengah alamnya yang kaya warna. Benarkah bangsa ini buta warna? Atau bangsa ini lebih rohaniah dibandingkan dengan manusia modern yang lebih duniawi dengan pemujaan aneka warna yang seolah tak terbatas?
  • Alam rohani dan duniawiAlam rohani lebih esensi, lebih sederhana,lebih tunggal. Sedangkan alam duniawi lebih eksisten, kompleks, dan plural. Bangsa Indonesia pramodern memandang hidup dari arah rohani daripada duniawi. Inilah sebabnya penggunaan simbol warna lebih sederhana ke arah tunggal. Jika disebut buta warna, berarti buta duniawi, tetapi kaya rohani.
  • Berbagai perbedaan hanya dilihat esensinya pada perbedaan dasar, yakni laki-laki dan perempuan. Semua hal yang dikenal manusia hanya dapat dikategorikan dalam dualisme-antagonistik, laki-perempuan. Matahari itu lelaki, bulan perempuan. Dan puluhan ribu kategori lain.

    Pemisahan "lelaki"-"perempuan" itu tidak baik karena akan impoten. Potensi atau "zat hidup" baru muncul jika pasangan-pasangan dualistik itu diharmonikan, dikawinkan, ditunggalkan. Itu sebabnya tunggalnya merah dan putih menjadi dwitunggal. Satu tetapi dua, dua tetapi tunggal. Dwitunggal merah-putih menjadi potensi, zat hidup.
  • Harmoni bukan sintesis. Sintesis merah-putih adalah merah jambu. Bendera Indonesia tetap Merah Putih, dwitunggal. Dalam sintesis tidak diakui perbedaan karena yang dua lenyap menjadi satu. Bhinneka Tunggal Ika bukan berarti yang plural menjadi satu entitas. Yang plural tetap plural, hanya ditunggalkan menjadi zat hidup. Sebuah kontradiksi, paradoks, yang tidak logis menurut pikiran modern.
  • Dalam pikiran modern, Anda harus memilih merah atau putih atau merah jambu. Lelaki atau perempuan atau banci. Dalam pikiran pramodern Indonesia, ketiganya diakui adanya, merah, putih, merah jambu. Merah jambu itulah Yang Tunggal, paradoks, Zat Hidup, karena Yang Tunggal itu hakikatnya Paradoks. Jika semua ini berasal dari Yang Tunggal, dan jika semua ini dualistik, Yang Tunggal mengandung kedua-duanya alias paradoks absolut yang tak terpahami manusia. Tetapi itulah Zat Hidup yang memungkinkan segalanya ini ada.
  • Yang Tunggal itu metafisik, potensi, being. Yang Tunggal itu menjadikan Diri plural (becoming) dalam berbagai pasangan dualistik. Inilah pikiran monistik dan emanasi, berseberangan dengan pikiran agama-agama Samawi. Harus diingat, merah-putih telah berusia 6.000 tahun, jauh sebelum agama-agama besar memasuki kepulauan ini.
  • Warna merah, putih, dan hitam ada di batu-batu prasejarah, candi, panji perang. "Putih" adalah simbol langit atau Dunia Atas, "Merah" sim- bol dunia manusia, dan "Hitam"  simbol Bumi atau Dunia Bawah. Warna-warna itu simbol kosmos, warna-warna tiga dunia.
  • Alam pikiran ini hanya muncul di masyarakat agraris. Obsesi mereka adalah tumbuhnya tanaman (padi, palawija) untuk keperluan hidup manusia. Tanaman baru tumbuh jika ada harmoni antara langit dan bumi, antara hujan dan tanah. Antara putih dan hitam sehingga muncul merah. Inilah yang menyebabkan masyarakat tani di Indonesia "buta warna".
  • Buta warna semacam itu ada kain-kain tenun, kain batik, perisai Asmat, hiasan rumah adat. Meski dasarnya triwarna putih, merah, hitam, terjemahannya dapat beragam. Putih menjadi kuning. Hitam menjadi biru atau biru tua. Merah menjadi coklat. Itulah warna-warna Indonesia.
  • Kehidupan dan kematianAntropolog Australia, Penelope Graham, dalam penelitiannya di Flores Timur (1991) menemukan makna merah dan putih agak lain. Warna merah dan putih dihubungkan dengan darah. Ungkapan mereka, "darah tidak sama", ada darah putih dan darah merah. Darah putih manusia itu dingin dan darah merah panas. Darah putih itu zat hidup dan darah merah zat mati. Darah putih manusia mendatangkan kehidupan baru, kelahiran. Darah merah mendatangkan kematian.
  • Darah putih yang tercurah dari lelaki dan perempuan menimbulkan kehidupan baru, tetapi darah merah yang tercurah dari lelaki dan perempuan berarti kematian. Makna ini cenderung mengembalikan putih untuk perempuan dan merah untuk lelaki, karena hanya kaum lelaki yang berperang. Mungkin inilah hubungan antara warna merah dan keberanian. Merah adalah berani (membela kehidupan) dan putih adalah suci karena mengandung "zat hidup".
  • Mengapa merah di atas dan putih di bawah? Mengapa tidak dibalik? Bukankah merah itu alam manusia dan putih Dunia Atas? Merah itu berani (mati) dan putih itu hidup? Merah itu lelaki dan putih perempuan? Merah matahari dan putih bulan?Merah panas dan putih dingin? Artinya, langit-putih-perempuan mendukung manusia-merah-lelaki. Asal manusia itu dari langit. Akar manusia di atas. Itulah sangkan-paran, asal dan akhir kehidupan. Beringin terbalik waringin sungsang. Isi berasal dari Kosong. Imanen dari yang transenden. Merah berasal dari putih, lelaki berasal dari perempuan.
  • Jelas, Merah-Putih dari pemikiran primordial Indonesia. Merah-putih itu "zat hidup", potensi, daya-daya paradoksal yang menyeimbangkan segala hal: impoten menjadi poten, tak berdaya menjadi penuh daya, tidak subur menjadi subur, kekurangan menjadi kecukupan, sakit menjadi sembuh . Merah-putih adalah harapan keselamatan. Dia adalah daya-daya sendiri, positif dan negatif menjadi tunggal.
  • Siapakah yang menentukan Merah-Putih sebagai simbol Indonesia? Apakah ia muncul dari bawah sadar kolektif bangsa? Muncul secara intuisi dari kedalaman arkeotip bangsa? Kita tidak tahu, karena merah-putih diterima begitu saja sebagai syarat bangsa modern untuk memiliki tanda kebangsaannya.
    Merah-Putih adalah jiwa Indonesia....
 Dalam suatu kesempatan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada pertemuannya dengan mahasiswa Sastra,  Monash University menyatakan bahwa : "
Bendera Merah-Putih, menurut Sultan, memiliki urutan sejarah yang panjang. Bukan hanya produk 17 Agustus 1945, melainkan produk sejak abad XII saat zaman Sriwijya di Palembang dan Singasari sampai ke zaman Mataram, yang dikenal dengan sebutan bendera "Gula Klapa". Bagi orang Jawa, lanjut Sultan, bendera Merah-Putih tak ubahnya seperti sebuah keris, yang merupakan personifikasi atas diri pemiliknya. Untuk itu kemudian muncul kepercayaan, bendera Merah-Putih tidak boleh diletakkan di tanah.  "Meskipun sebetulnya tidak apa-apa, tapi orang Jawa jelas tidak akan melakukan itu. Apalagi kalau Merah-Putih dibakar," ujarnya.
Sedangkan dalam masyarakat Jawa pada acara Slametan, Tumpengan dan hajatan khusus, ada sajian Bubur Sengkala (Bubur ketan Merah - Putih ) terdiri : Bubur Putih, Bubur Merah, Bubur Putih di tengahnya Merah, Bubur Merah di tengahnya Putih. Mengandung Filosofi: sama seperti diutarakan di atas, Putih artinya asal kehidupan, yakni sebelum manusia lahir berasal dari Sana, Kemudian ada Dunia/Bumi (merah) tempat manusia lahir, melalui pertemuan "Bapak" dan "Ibu"  kita ada ,simbolnya  Putih yang dalamnya Merah (waktu Ibu mengandung ada titik merah/janin kita, kemudian ketika kita lahir jadi manusia didalam kita ada roh suci, disimbolkan : Merah dalamnya Putih.
Jika di Tiongkok telah dikenal symbol YIN YANG sejak ribuan tahun silam , yang artinya kurang lebih mirip dengan Merah Putih,  maka bangsa kita juga mempunyai simbol Merah Putih, artinya bangsa Indonesia mempunyai pandangan holistik, tentang Makrokosmos dan Microkosmos Kehidupan yang sangat religius yang sangat nyata ditulis oleh Alam .
Maka memahami Merah putih, berarti memahami makna filosofis yang dalam mengenai Makna Kehidupan yang menjadi Simbol, Spirit, Jiwa bangsa Indonesia.
(Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber, literatur, masukan, diskusi dengan beberapa tokoh, pinisepuh di berbagai pelosok Indonesia.)
Bagus Yudo Prayitno
(Pengamat Budaya Timur dan Praktisi Pendidikan)

Ramang (Legenda SepakBola Indonesia Yang Terlupakan)

Indonesia memiliki seseorang pemain bintang yang kita mungkin blum semuanya tahu, pemain itu bukanlah Ronny Pattinasarani atau Ronny Paslah . Pemain itu adalah Ramang. Ia terlupakan padahal ia pernah hampoir membobol gawang Uni Soviet yang saat itu dijaga Lev Yashin. Berikut artikel mengenai Ramang.




Ramang kecil Kadir kecil
Menggiring bola di jalanan
Ruli kecil Riki kecil
Lika liku jebolkan gawang
Lirik lagu Iwan Fals ini mencoba mengenali siapa itu Ramang.

Ramang mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia dilamar bergabung dengan PSM. Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 1o tahun. Ayahnya, Nyo'lo, ajudan Raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang, sudah lama dikenal sebagai jagoan sepakraga. Bakat Ramang memang menurun dari sang ayah. Mulanya ia memperkuat Bond Barru, kota kelahirannya, namun menjelang proklamasi 1945, ia membawa keluarganya pindah ke Ujungpandang dan meninggalkan usaha warung kopi yang ia bangun bersama istrinya.
Sambil melakoni profesinya sebagai pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo ( 7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak karena sibuk bermain bola. Hal itu membuat kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di sebuah rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan. "Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iman, mungkin sinting," kata macan bola itu. Ramang memang tak bisa lepas dari lapangan sepakbola. Baginya, meninggalkan lapangan sepakbola sama saja menaruh ikan di daratan. "Hanya bisa menggelepar-gelepar lalu mati," katanya.

Setahun setelah kemenangan klubnya 9-0 dalam kompetisi PSM, Ramang sudah keliling Indonesia bermain bola. Tapi ketika ia kembali ke Makassar seorang datang melamarnya bekerja sebagai opas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Gajinya? Tak pernah naik tetap saja Rp3.500. Untungnya hanya satu: ia masih tetap bisa main bola.
Pada tahun 1952 ia menggantikan Sunardi, kakak Suardi Arland mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arland di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sangat mengagumkan. Maka setahun kemudian ia keliling di beberapa negeri asing. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan.
Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.
Berkat prestasi Ramang, Indonesia masuk dalam hitungan kekuatan bola di Asia. Satu demi satu kesebelasan Eropa mencoba kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara, salah satu kiper terbaik dunia waktu itu, klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein.
"Tapi itu bukan prestasi saya saja, melainkan kerjasama dengan kawan-kawan," ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Witarsa, Him Tjiang, Danu, Tee San Liong dan Djamiat.
Ramang dikenal sebagai penyerang haus gol. Ramang memang penembak lihai, dari sasaran mana pun, dalam keadaan sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang. Satu keunggulan yang masih diidamkan oleh setiap pemain bola kita hingga saat ini, terutama tembakan salto. Keahlian itu tampaknya karunia alam untuk pribadi Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol melalui tendangan salto yang indah dan mengejutkan seringkali dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan skor 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Itu pertandingan menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958. Pertandingan kedua dilanjutkan di Peking, Indonesia kalah dengan 3-4, sedang yang ketiga di Rangoon (juga melawan RRC) dengan 0-0. Sayang sekali lawan selanjutnya ialah Israel (yang tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia ) maka PSSI terpaksa tidak berangkat. (cat : Andai saat itu kita menang lawan Israel, maka akan tampil di Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah pada tahun 1938 dengan nama Hindia Belanda)
Mendengar kehebatan Ramang di lapangan sepakbola, tak heran jika di tahun 50-an, banyak bayi lelaki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya.
Jika Ramang ditanya mengenai pertandingan paling berkesan, di sejumlah media, ia menyebut ketika PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang," kata Ramang.
Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sesudah namanya sempat melangit ia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Tahun 1962 ia dipanggil kembali, tapi pamornya sudah berkurang. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang berakhir dengan kekalahan. Meskipun setelah itu kariernya di sepakbola tidaklah betul-betul mati. Saat ia sedang menggelepar-gelepar seperti ikan di daratan, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi pelatih di sana.
Karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Sewaktu menjadi pelatih di Persipal, ia bahkan pernah dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, karena prestasinya membawa Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Penghargaan seperti ini tak pernah ia dapatkan di PSM Makassar. Tetapi menjadi pelatih sepakbola ternyata tidak mudah bagi seorang tamatan Sekolah Rakyat seperti Ramang. Ia kemudian harus disingkirkan pelan-pelan hanya karena ia tidak memiliki sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah ia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang ia sangat hormati.
Ramang pernah menyebut bahwa pemain sepakbola sepertinya tidak lebih berharga dari kuda pacuan. "Kuda pacuan dipelihara sebelum dan sesudah bertanding, menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan. Sesudah itu tak ada apa-apa lagi," katanya dengan kecewa. Namun Ramang sudah berketetapan hati menutup kisah masa lampaunya itu. "Buat apa mengenang masa-masa seperti itu sementara orang lebih menghargai kuda pacuan?" katanya. Kekecewaan itu tampaknya begitu berat merundungnya, hingga ia seringkali sengaja sembunyi hanya untuk mengelak wawancara dengan seorang wartawan. Meski banyak dorongan dan tawaran buat menulis biografinya, ia selalu menggelengkan kepala. Dulu katanya, memang pernah ada seseorang yang menerbitkan riwayat hidupnya. Tapi ia sendiri sudah lupa judul buku dan nama penulisnya.
Suatu malam di tahun 1981, sehabis melatih anak-anak PSM, Ramang pulang dengan pakaian basah dan membuatnya sakit. Enam tahun ia menderita sakit di paru-parunya tanpa bisa berobat ke Rumah Sakit karena kekurangan biaya. Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang ia huni bersama anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang.
Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepakbola itu. Apalagi Ramang kini hanya diapresiasi dengan sebuah patung yang dibuat seadanya, yang berdiri di pintu utara Lapangan Karebosi.

Polytron, Merek Elektronik Asli Indonesia

Anda tentu tahu barang-barang elektronik bermerek Polytron. Merek tersebut merupakan salah satu merek elektronik ternama yang asli merupakan hasil kreatifitas anak bangsa.

brand_POLYTRONSejarah  Polytron  dimulai pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik rokok PT Djarum Kudus mendirikan perusahaan dengan nama PT Indonesia Electronic dan Engineering dengan penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk memproduksi barang elektronika. Sebagai industri rokok yang berekspansi ke industri elektronika, sejak awal pemilik perusahaan tidak mau melibatkan pihak maupun modal asing. Sejak berdiri perusahaan ini tidak memiliki prinsipal sehingga tidak harus membayar royalti pada setiap produk yang dihasilkan.

Tahun 1977, perusahaan merekrut 14 perempuan lulusan SMEA dan SMA untuk dilatih menyolder dalam usaha merakit komponen menjadi rangkain produk elektronika. Didatangkanlah komponen-komponen elektronika dari Singapura sebagai bahan training 14 karyawan tersebut.

Setelah cukup belajarnya, pada tahun 1977 pabrik di Kudus ini mulai mendatangkan komponen dari Belgia untuk memulai proses alih teknologi dari Philips-MBLE Belgia. Diluncurkanlah produk televisi pertama mereka dengan merek Polytron. Tapi televisi pertama mereka ini gagal di pasaran karena ukuran televisinya yang besar dan masih memerlukan kotak speaker sehingga tidak menarik pembeli yang ingin produk yang praktis. Di sinilah pabrik ini mengalami kegagalan dalam pemasaran. Produk mereka ditolak oleh toko-toko elektronika bahkan sang dirut pernah diusir oleh toko kala menawarkan Polytron ini. Tapi menyadari bahwa mereka adalah pabrik rokok yang ingin menguasai industri elektronika, makanya mereka bersedia menjalani masa-masa sulit itu sebagai kesempatan untuk belajar.

Dari teknologi Eropa mereka beralih ke teknologi Hongkong. Dari komponen-komponen yang diimpor dari Hongkong mereka meluncurkan televisi hitam putih 20 inchi. Saat itu pula mereka membuka lembaga riset dan pengembangan sendiri sehingga sejak itu mereka menjadi pabrik elektronika dengan desain produk yang diciptakan sendiri. Alih teknologi televisi juga didapat dari kerjasama mereka dengan perusahaan televisi Salora dari Finlandia (saat ini bernama Nokia).

Nama perusahaan kemudian berubah dari PT Indonesia Electronic dan Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics, dan di tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Seiring dengan perubahan namanya, perusahaan ini sudah berhasil mengembangkan teknologi televisi berwarna hemat energi (40 Watt) dengan ukuran 17, 20 dan 26 Inchi. Bahkan mereka mampu menghasilkan televisi dengan daya 20 watt saja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Sekarang, Polytron juga mulai mengekspor produknya walau harus merubah bendera supaya diterima pasar lokal Eropa. (*/ dari berbagai sumber)

Para Jenius Kebanggaan Indonesia

Indonesia Tanah Airku,  Indonesia Kebanggaanku , Indonesia Tumpah Darahku dan Indonesia Pasti Jaya….

Berikut adalah Para Jenius Yang Berasal Dari Indonesia….dan Kamupun Pasti Bisa.

Prof Dr. Khoirul Anwar : TERINSPIRASI KISAH FIRAUN

Dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang.

Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya.
Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.

Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.Dunia memujinya.
Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). "Itu mustahil dilakukan," begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan.

Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun. Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi "balsam" terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. "Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah," kata anak kedua dari pasangan Sudjianto (almarhum) dengan Siti Patmi itu.

Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok. Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, "Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil."

Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang.

Johny Setiawan, Ph.D – PENEMU PLANET PERTAMA DAN BINTANG MUDA

Johny Setiawan membuat mata dunia tercengang dengan penemuan planet pertama yang mengelilingi bintang baru TW Hydrae.

PENEMUAN itu sangat spektakuler karena dari 270 planet di luar tata surya yang telah ditemukan astronom dalam 12 tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.

Johny yang memimpin tim peneliti di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Heidelberg, Jerman itu menemukan planet pertama yang disebut TW Hydrae b dan bintang baru TW Hydrae dengan menggunakan teleskop spektrograf F EROS sepanjang 2,2 meter di La Silla Observatory, Chile.

Dengan penemuan tim yang dipimpin Johny tersebut, peneliti dapat membuat kesimpulan penting tentang waktu pembentukan planet.Sejumlah pertanyaan pelik yang selama ini dihadapi peneliti, seperti bagaimana dan di mana sistem planet terbentuk?

Bagaimana arsitektur planet? Seberapa lama proses pembentukannya? Bagaimana posisi planet-planet seperti bumi di Galaksi Bima Sakti? Akan segera terjawab. Johny menyadari pentingnya penemuannya tersebut.

"Secara khusus saya bekerja di sejumlah proyek seperti ESPRI (Pencarian Planet dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry). Di sini saya menyeleksi dan mengamati karakteristik bintangbintang untuk program pencarian planet,"ungkapnya. Sejak 2003, Johny memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla.
"Ini merupakan penemuan paling luar biasa dan spektakuler dalam studi planet-planet di luar tata surya.

Untuk pertama kali, kita telah menemukan langsung bahwa planet-planet terbentuk dalam lingkaran cakram. Penemuan TW Hydrae b membuka jalan untuk mengaitkan evaluasi lingkaran cakram dengan proses pembentukan dan migrasi planet," papar Thomas Henning, direktur Planet and Star Formation Department di MPIA.

March Boedihardjo

(Tengah)

HONG KONG – Bocah Indonesia, March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU).

March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika.
Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun(dari 2007).

Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. "Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,'' kisahnya.
March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu.
Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.
Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.

Prof Nelson Tansu, PhD- Pakar Teknologi Nano

(Tengah)

Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano.

Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.

Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.

Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. "Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan?" "Tidak. Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia," katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.

Jawaban Nelson mengharukan. Nelson adalah aset kita.

Muhammad Arief Budiman : MERAH-PUTIH DI SAINT LOUIS
undefined

Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat…

Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah "dagadu"—sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya—kerap terlihat sedang salat.

anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan: dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutu*an pangan dunia.

Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman—American Association for Cancer Research.

Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa "membeli" kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, "Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia," ujarnya.


Dr Warsito P. Taruno : AKU PULANG, AKU BERJUANG, AKU MENANG
undefined

Dr Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology.
Belasan tahun belajar di luar negeri. Tanpa bantuan pemerintah, penelitian mereka berhasil di Tanah Air.

Robot itu bernama Sona CT x001. robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, Sona—buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology—sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta.

Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kepada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.
Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito.

ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. Teknologi ECVT bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu "melihat" tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya).

Cape gan bacanya ?? Anda harus tau dulu gan, seberapa harum nama bangsa Indonesia berkat mereka
Sonja dan Shanti Sungkono: SI KEMBAR PENAKLUK BERLIN
undefined

Penampilan mereka memukau publik musisi klasik, dari Eropa hingga Amerika. Diganjar berbagai penghargaan internasional bergengsi.
Kepiawaian jari-jari mereka menari di atas tuts pianolah yang dikagumi penikmat musik klasik, baik di Jerman maupun di kota-kota besar lain di mancanegara.

Prestasi mereka pun patut dibanggakan. Mereka meraih Jerry Coppola Prize dalam lomba duet piano di Miami, Amerika Serikat, pada 1999. Dua tahun berturutturut, 2001 dan 2002, mereka menyabet Prize Winners Juergen Sellheim Foundation di Hannover, Jerman. Lalu pada 2002 menjadi juara ketiga Torneo Internazionale di Musica di Italia. Terakhir, mereka menggondol Prize Winners pada National Piano Duo Competition di Saarbrucken, Jerman, pada 2003.

Album pertama mereka, Works for Two Pianos, dirilis pada 2002. Dua tahun berselang, Sonja-Shanti menelurkan album kedua bertajuk 20th Century Piano Duets Collection. Kedua album berformat CD itu di bawah label NCA Jerman. Peredaran album kedua lebih luas dari yang pertama.

Selain di Jerman, album tersebut beredar di Prancis, Italia, Austria, Swedia, Jepang, dan Amerika. Kedua album itu juga mendapat apresiasi yang cukup antusias dari sejumlah media musik klasik di Eropa. Selain itu, kedua album tersebut masuk arsip Perpustakaan Musik Naxos—produser musik klasik dunia yang menyimpan sekitar 36 ribu album.


DR. Azhari Sastranegara – AHLI BENTURAN DARI MAJENE
undefined

Fujisawa-shi, Kanagawa, Jepang..

Doctor of engineering dari Tokyo Institute of Technology, Jepang, itu bergabung dengan produsen bearing dan komponen otomotif tersebut sejak April 2005. Awalnya ia berkarier sebagai research engineer di NSK Research and Development Center. "Tema penelitian saya cukup beragam, berkisar pada analisis struktur dan bahan terhadap benturan," ujar Azhari.

Salah satu riset pria kelahiran Majene, Sulawesi Barat, itu adalah tentang desain kemudi kendaraan yang aman. Dalam penelitian itu, tugasnya melakukan perhitungan apakah rancangan kemudi yang diajukan oleh bagian desain sudah memenuhi syarat keamanan ketika terjadi tabrakan. Dari aneka penelitian itu, Azhari dan timnya di NSK menghasilkan enam paten yang kini terdaftar di Japan Patent Office.

NSK ternyata juga bukan tempat kerja pertamanya. Sebelumnya, Azhari—yang meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul "Effect of Transverse Impact on Energy Absorption of Column"—sempat menjadi asisten dosen di Tokyo Institute of Technology. Di kampus itu pula Azhari merampungkan pendidikan dari S-1 sampai S-3 (Ph.D).

Dia belajar di kampus itu setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, pada 1994. Modalnya: beasiswa Mitsui Bussan Indonesia Scholarship, Pada program S-3 (Ph.D), ia kembali mendapatkan beasiswa—kali ini dari Moritani Scholarship dan Tsuji Asia Scholarship.

Setelah memperoleh gelar doktor/Ph.D, Azhari sempat ingin kembali ke Tanah Air. Namun, ia tak mendapatkan tempat untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya.
Untuk ikut memajukan Indonesia, ia punya cara lain.

Liem Tiang Gwan – AHLI RADAR EROPA ASLI DARI SEMARANG
undefined

Anda yang pernah atau berkali-kali mendarat di Bandara Heathrow, London, Inggris ?

barangkali tidak mengetahui bahwa radar (radio detection and ranging) yang digunakan untuk memantau dan memandu naik-turunnya pesawat dirancang oleh putra Indonesia kelahiran Semarang.Selain itu, banyak negara di Eropa serta militer menggunakan jasanya untuk merancang radar pertahanan yang pas bagi negaranya.

Itulah Liem Tiang-Gwan, yang selama puluhan tahun bergelut dan malang melintang dalam dunia antena, radar, dan kontrol lalu lintas udara. Maka, bagi mereka yang biasa berkecimpung dalam dunia itu, pasti tidak asing dengan pria kelahiran Semarang, 20 Juni 1930, ini.

Namanya sudah mendunia dalam bidang radar, antena, dan berbagai seluk-beluk sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat peta benda-benda, seperti pesawat, kendaraan bermotor, dan informasi cuaca.

Meskipun sudah bekerja dan mendapatkan posisi yang lumayan, Liem muda masih berkeinginan untuk kembali ke Tanah Air. Ia masih ingin mengabdikan diri di Tanah Air. Maka, tahun 1963 ia memutuskan keluar dari tempatnya bekerja di Stuttgart dan kembali ke Indonesia.

"Apa pun yang terjadi, saya harus pulang," ujarnya mengenang.

(boedijaeni.wordpress.com)

Timnas Belanda Berdarah Indonesia


Netherlands

Timnas Belanda berdarah indonesia yang sebanyak 6 orang merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga bangsa Indonesia. Seperti Anda ketahui sepak terjang Timnas Belanda pada Piala Dunia 2010 belum pernah terkalahkan.

Dengan aksi para pemain Timnas Belanda yang sangat berbahaya dan mengejutkan para lawannya di lapangan hijau seperti halnya Timnas Brazil yang sangat difavoritkan pada Piala Dunia 2010.

TIMNAS BELANDA BERDARAH INDONESIA

No.5 Giovanni VAN BRONCKHORST Kapten Timnas Belanda 2010 -  Club Fayernood.

Giovanni Christiaan van Bronckhorst (dipanggil Gio (dibaca "jo", lahir di Rotterdam, Belanda, 5 Mei 1975; umur 35 tahun) adalah seorang pemain sepak bola dari Belanda. Sejak tahun 2003 ia bermain di Feyenoord Rotterdam di Eredivisie. Ia biasanya berposisi sebagai pemain tengah atau pemain bertahan. Bronckhorst adalah salah satu dari beberapa pemain Belanda dalam tim nasional Belanda yang berketurunan Indonesia. Ayah Bronckhorst adalah seorang Indo sementara ibunya berasal dari Saparua, Maluku. Satu hal yang unik, walaupun Gio lahir dan sudah lama menetap di Belanda, ia masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur yang kental dan khas, walaupun ia tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa Indonesia. Ia mengaku mendapat kemampuan itu dari ibunya yang asli Maluku.

Giovanni VAN BRONCKHORST

Giovanni VAN BRONCKHORST.


No.3 John HEITINGA - Club Everton (ENG)

John Gijsbert Alan Heitinga (lahir di Alphen aan den Rijn, 15 November 1983; umur 26 tahun) adalah bek kanan atau bek tengah tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 180 cm dan bermain di Ajax Amsterdam. Ia memperkuat timnasnya di Euro 2004, Piala Dunia 2006, dan Piala Dunia 2010. Heitinga merupakan satu dari sekian banyak pemain Belanda yang berketurunan Indonesia, ia adalah pemain berdarah Maluku.

John HEITINGA

John HEITINGA


No.6 Mark VAN BOMMELClub Bayern Munich (GER)

Mark Peter Gertuda Andreas van Bommel alias Mark van Bommel (lahir di Maasbracht, 22 April 1977; umur 33 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Belanda. Ia berposisi sebagai gelandang. Sejak musim 2006/07 ia memperkuat Bayern Muenchen. Tinggi badannya adalah 187 cm. Klub-klub yang pernah ia perkuat sebelumnya termasuk PSV Eindhoven dan FC Barcelona. Bommel pertama kali masuk tim nasional sepak bola Belanda pada tahun 2000. Hingga 25 Agustus 2006 ia telah bermain 40 kali di tim nasional dan mencetak 7 gol. Ia turut memperkuat Belanda di Piala Dunia 2006. Dia termasuk dalam sekian banyak pesepakbola Belanda yang memiliki keturunan Indonesia.

Mark VAN BOMMEL

Mark VAN BOMMEL


No.8 Nigel DE JONG – Club Manchester City (ENG)

Nigel de Jong (lahir di Amsterdam, Belanda, 10 September 1984; umur 25 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola yang berasal dari Belanda. Saat ini, ia bermain untuk Manchester City di Liga Utama Inggris dan juga bermain untuk tim nasional Belanda. De Jong merupakan pemain kelahiran Belanda berdarah Indonesia.

Nigel DE JONG

Nigel DE JONG


No.9 Robin VAN PERSIE – Club Arsenal (ENG)

Robin van Persie (lahir di Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983; umur 26 tahun) adalah penyerang tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 183 cm dan bermain di Inggris FA Premier League untuk tim Arsenal. Ia termasuk anggota Timnas Belanda yang memperkuat negara tersebut di Piala Dunia 2006, Piala Eropa 2008, dan Piala Dunia 2010. Van Persie merupakan pemain keturunan Indonesia. Ia juga seorang muslim.

Robin VAN PERSIE

Robin VAN PERSIE


No.14 Demy DE ZEEUW – Club Ajax (NED)

Demy de Zeeuw pindah secara kontroversial dari AZ Alkmaar ke Ajax. Ia hanya dihargai 100 ribu euro. Namun pilihan bermain di Ajax sangat tepat untuk mengembangkan permainannya. De Zeeuw kini menjadi kunci permaianan Ajax. Pemain kelahiran 26 Mei 1983 ini sebenarnya mengawali karir profesionalnya bersama Go Ahead Ealges pada 2000. Lima tahun bertahan di sana, ia memilih pergi ke AZ. Sementara sebagai pemain timnas Belanda, De Zeeuw sudah bermain sejak 2007. Di bawah pelatih Bert van Marwijk ia bukan pemain inti. Namun ia pasti dibawa pelatih Belanda ke Afrika Selatan. Demy de Zeeuw juga memiliki keturunan Indonesia

Demy DE ZEEUW

Demy DE ZEEUW


Timnas Belanda berdarah indonesia ini  karena hubungan politik, perdagangan, dan budaya selama 300 tahun, banyak warga Belanda yang memiliki keturunan Indonesia. Diperkirakan sekarang terdapat sekitar 500 ribu orang yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia, terutama berdasarkan keturunan, dan menjadi satu kelompok minoritas terbesar (Indisch-Nederlanders atau orang Indo) di Belanda.












Massappa Werekkada