TULISAN DALAM BLOG INI, JUGA DAPAT DIBACA DI:

06 October 2009

Tulisan Lepas

DUNIA SEMAKIN TERBALIK
By. Accher

Entah kenapa akhir-akhir ini, pikiran penulis kadang tak dapat
dimengerti oleh dirinya sendiri. Meski kepala tetap diatas, dan kaki
tetap dibawah. Tapi seribu satu pertanyaan yang kini masih berada
didalam benak pikiran penulis sampai sekarang belum terjawab. Entah
kapan terjawabnya.

Coba kita tengok, cerita memilukan dari aksi-aksi yang dilakoni oleh
Noordin M. Top dkk melalui kelompok yang kita kenal dengan nama
TERORIS. Sebuah pertanyaan besar muncul, apakah benar Noordin M. Top
murni berjuang untuk Islam? Jika memang mereka berjuang untuk Islam,
kenapa pula mereka berjuang dengan jalan kekerasan, membunuh orang
yang tidak berdosa, merusak fasilitas umum, dll? Bukankah Islam cinta
kedamaian?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, belum termasuk pertanyaan yang
muncul setelah dilakukan visum terhadap jenazah Noordin M. Top. Dalam
keterangan dokter, ditemukan sebuah lubang pada (maaf) dubur gembong
teroris tersebut. Kuat dugaan, lubang tersebut disebabkan karena yang
bersangkutan sering kali disodomi. Semua orang pasti tidak menyangkah
jika orang yang fanatik terhadap agama seperti Noordin, menjadi
langganan perbuatan dosa seperti itu.

Aksi-aksi Noordin yang berkebangsaan Malaysia tersebut, ditambah
dengan cerita memilukan lain yang menimpa TKI di Negeri Sakura
tersebut, begitupula dengan aksi klaim dari pihak Malaysia terhadap
bebarapa asset milik Indonesia, juga menyulut emosi orang Indonesia.
Mereka dengan atas nama nasionalisme beramai-ramai menyatakan perang
terhadap Malaysia. "Ganyang Malaysia" serunya. Tapi, entah apakah
mereka telah memiliki rasa nasionalisme, sebelum adanya klaim seperti
itu?

Semestinya, kita bersyukur dengan adanya klaim-klaim seperti itu. Kita
kembali diingatkan dengan hal-hal yang sebenarnya hampir kita lupakan.
Tengoklah tari pendet. Tari tersebut hampir tidak teringat lagi pada
generasi kita. Namun, dengan adanya iklan Discovery beberapa waktu
yang lalu, kita kembali teringat akan tari pendet. Begitupun dengan
batik. Disaat generasi muda kita sekarang kebanyakan menggunakan
pakaian you can see ataupun pakaian yang mengadopsi pada budaya barat,
dengan adanya klaim dari Malaysia kepada batik, memicu perhatian
pemerintah untuk mendaftarkan batik sebagai hak milik Indonesia.
Alhamdulillah, 2 Oktober yang lalu dinyatakan sebagai hari batik
nasional, menyusul diakuinya batik sebagai hak milik Indonesia. Andai
tidak ada klaim Malaysia, entah kapan batik menjadi milik Indonesia?

Pertanyaan-pertanyaan lain masih muncul. Namun, Insya Allah akan
diupdate pada tulisan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda !!!

Massappa Werekkada