TULISAN DALAM BLOG INI, JUGA DAPAT DIBACA DI:

31 May 2010

Berita Perjalanan



MASJID SEMAK BELUKAR
By. Yasser Arafat

Dalam sela-sela perjalanan yang dilakukan penulis untuk menjelajah wilayah Kecamatan Maniangpajo selama tiga hari – dua malam bersama dengan Anggota Pramuka SMAN 1 Maniangpajo yang juga merupakan binaan penulis, tiba-tiba dikagetkan dengan suatu pemandangan masjid yang dipenuhi semak belukar, bahkan tidak ada lagi jalan yang bisa dilalui untuk masuk kedalam masjid itu.


Masjid tersebut terletak di Dusun Langkauttu Desa Abbanuangnge Kecamatan Maniangpajo. “benar-benar tidak terurus” ketus penulis dalam hati. Melihat hal tersebut penulis mencoba mencari penduduk untuk menanyakan kondisi masjid tersebut. Dalam pengakuan penduduk tersebut, tergambar bahwa masjid itu memang sudah lama tidak digunakan padahal tidak ada lagi masjid di daerah tersebut. Penduduk setempat jarang berjamaah di masjid. Kalaupun ada, mereka berjamaah di masjid lain yang jaraknya jauh dari daerah mereka.


Lain di Dusun Langkauttu, lain pula di Dusun Abbolongeng Desa Minangatellue Kecamatan Maniangpajo. Saat penulis berkesempatan singgah di masjid di Desa Abbolongeng tersebut, perasaan sedih kembali hadir melihat masjid tersebut tidak terawat dan tidak ditempati berjamaah. Saat itu penulis singgah sekitar pukul 03.00 dini hari. Masuk kedalam masjid disambut dengan kerumunan semut yang jumlahnya sangat banyak, mana lagi kotoran tokek yang bersebaran dimana-mana.


Sambil menunggu waktu shalat subuh, beberapa orang dari rombongan penulis membersihkan masjid, adapula yang terbaring diantara kerumunan semut karena kelelahan ditambah lagi dengan guyuran hujan yang menerpa badan beberapa jam sebelumnya. Perasaan sedih kian bertambah saat menjelang meninggalkan masjid itu, pukul 06.00 pagi, tak seorang pun penduduk yang datang untuk menunaikan shalat subuh, padahal di belakang dan samping kanan masjid adalah rumah penduduk


Betapa malang Rumah Allah di Kecamatan Maniangpajo. Dibangun layaknya sebuah hiasan kampung saja, tanpa perawatan dan tanpa penggunaan sesuai dengan fungsinya. Bukankah Masjid dibangun untuk ditempati beribadah? Hal ini butuh perhatian khusus dari pemerintah Kecamatan Maniangpajo dan Pemerintah Kabupaten Wajo, untuk kembali mengangkat nilai-nilai Islam di wilayah Kecamatan Maniangpajo.

19 May 2010

RSKM/RSSN Untuk Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

Pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu mengelola sumberdaya alam dan memberi layanan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya termasuk Indonesia.


Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi Bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 3 undang-undang tersebut menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

 

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang dijelaskan diatas , maka Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah tersebut menjelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

 

Di samping itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan Pasal 11, Ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa dengan diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan, maka Pemerintah memiliki kepentingan untuk memetakan sekolah/madrasah menjadi sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah mengkategorikan sekolah/ madrasah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori mandiri, dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori standar. Terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, Pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional. Pemerintah telah menetapkan bahwa satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut paling lambat 7 (tujuh) tahun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah tersebut.

 

Menindaklanjuti kebijakan pengkategorian sekolah tersebut, Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2007 telah melaksanakan program rintisan Sekolah Kategori Mandiri/Sekolah Standar Nasional (SKM/SSN), Direktorat PSMA telah melaksanakan program bimbingan pendampingan secara bertahap, dimulai pada tahun 2007 dengan 441 SMA rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM). Selanjutnya pada tahun 2008 menjadi 2.465 SMA, pada tahun 2009 menjadi 3.252 SMA. dan pada tahun 2010 menjadi ....... SMA.

 

Secara umum program rintisan SKM/SSN bertujuan untuk (1) mendorong sekolah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kondisi memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan, (2) memberikan arahan upaya-upaya yang harus dilakukan sekolah untuk dapat memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan, (3) memberikan pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan sekolah kategori mandiri dalam kurun waktu tertentu, (4) menjalin kerjasama dan meningkatkan peran serta stakeholders pendidikan di SMA baik ditingkat pusat dan daerah dalam mengembangkan SMA kategori mandiri, dan (5) mendapatkan model/rujukan SMA kategori mandiri.

Untuk merealisasikan program RSKM/RSSN di sekolah, Direktorat Pembinaan SMA memberikan bantuan dana subsidi bagi SMA yang ditetapkan sebagai pelaksana RSKM/RSSN dalam bentuk dana block grant yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi. Selain itu, Direktorat PSMA secara terus menerus juga telah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap SMA tersebut dalam kurun waktu 3 tahun, baik berupa penyediaan perangkat pendukung (dokumen konsep dan berbagai panduan pelaksanaan, bantuan pembiayaan (block grant), penyiapan tenaga pendukung (Penanggungjawab dan Fasilitator) di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan SMA, maupum kegiatan asistensi, koordinasi dan sinkronisasi program serta supervisi keterlaksanaan program rintisan SKM SMA. Di samping itu, Direktorat PSMA juga telah melakukan bimbingan teknis dan asistensi bagi seluruh pengelola SMA yang menerima bantuan dana block grant SKM/SSN, yang diselenggarakan di 33 provinsi (melalui kegiatan review proposal block grant SKM/SSN).  Berbagai program dimaksud, hanya sebagai stimulus dalam membantu sekolah dalam pemenuhan SNP yang diprogramkan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, selanjutnya sekolah harus secara mandiri berupaya untuk memenuhi SNP sesuai dengan prinsip MBS, dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang tersedia baik internal maupun eksternal.

 

Dengan demikian, bagi 441 SMA RSKM/RSSN yang telah dibina secara langsung oleh Direktorat PSMA sejak 2007, mulai tahun 2010 harus secara mandiri melanjutkan pemenuhan SNP, sesuai dengan tuntutan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan.  

Tips Merawat Baterai Ponsel

Tips merawat batrei ponsel sangat penting karena baterai sangat penting. Kalau baterai drop akan susah juga, bahkan bisnis bisa melayang.

Berikut tips merawat baterai ponsel

1. Jika sedang mengecas baterei, sebaiknya ponsel dalam keadaan mati. Jika ponsel menyala akan terjadi arus keluar masuk secara bergantian yang akibatnya akan merusak molekul dalam baterai.

2. Kurangi menerima atau menelepon di dalam mobil. Karena pada saat itu ponsel berusaha keras mencari sinyal dari BTS terdekat. Ketika kita bergerak menjauh dari BTS maka pada saat itu ponsel berusaha mencari sinyal pada BTS yang lebih dekat.
Aktivitas seperti itulah yang memakan energi baterai lumayan besar. Apalagi kita melakukan koneksi internet dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi.

3. Saat akan mencharge baterai ponsel, sebaiknya ponsel dikeluarkan dari leather case / sarung/kondom ponsel karena pengecasan baterai dapat menimbulkan panas yang bisa saja menyebabkan umur ponsel dan baterai anda menurun.

4. Jangan sering-sering chargering di mobil. Saat mengisi baterai dalam kendaraan, kita menggunakan pemantik api sebagai sambungan. Voltase pada kendaraan sering tidak stabil, sehingga dapat mengakibatkan tidak stabilnya arus masuk ke dalam baterai.
  
5. Jika umur baterai telah lebih dari enam bulan, sering-seringlah membersihkan PIN dan connector baterai dengan cotton bud atau tissue.

6. Matikan fungsi-fungsi yang tidak penting dan tidak perlu untuk digunakan, misalnya Bluetooth, kamera aktif, vibrate, GPRS.

7. Berhematlah saat mengaktifkan MP3, radio, Bluetooth, dan bermain games.

8.  Jangan biasakan main ponsel  di dalam kamar mandi,  soalnya, bisa jatuh dan rawan kena air.

9. Jangan biasakan meletakkan ponsel  di saku baju depan tanpa tali ponsel, bisa jatuh kalau lagi membungkuk. Juga jangan di saku celana depan, karena dalam jangka lama, bisa menyebabkan kemandulan.

10 Jangan terlalu banyak dimasuki video 3GP porno, soalnya bikin ketagihan dan konsumsi baterai cepat habis.

11. Mohon dijaga dari jangkauan anak kecil, karena bisa dibanting itu ponsel.

Kampus Cemara di Tabloid Lacak Edisi 270/2010

HUJAN, GUNTUR dan PETIR

WARNAI RAMAH TAMAH SMA 1 MANIANGPAJO

 

Wajo – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Maniangpajo atau lebih dikenal SMA Anabanua mengadakan penamatan siswa kelas XII sekaligus ramah tamah yang dirangkaikan Milad XVIII, berlangsung mulai 3-5 Mei 2010 dilokasi SMAN 1 Maniangpajo atau Kampus Cemara. Thema yang diusung "18 Tahun Kampus Cemara, Berpijak Untuk Melangkah, Lari Untuk Mengejar, Terbang Untuk Melihat"

 

SMAN 1 Maniangpajo dalam melaksanakan ramah tamah diguyur hujan deras disertai guntur dan kilat. Namun, undangan dan civitas akademika SMAN 1 Maniangpajo tidak beranjak dari tempat. Hal itu membuktikan betapa cintanya warga Kec. Maniangpajo pada khususnya dan warga diluar Kec. Maniangpajo pada umumnya

 

Koordinator Seksi Acara, Yasser Arafat, S.Pd. mengatakan, sebelum acara ramah tamah pada hari Rabu 5/5, telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang dikemas dalam Milas XVIII. Diantaranya, Pemilihan Putera Puteri Cemara, Pameran Kreativitas Siswa, Pentas Seni dan Bazaar. Dengan melibatkan perwakilan siswa Kelas X dan XI.

 

Yang menarik pada acara ramah tamah ini, karena pemandu atau protocol acaranya ada empat orang siswa. Masing-masing menggunakan bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan Bugis. Dan yang tak kalah menarik dan menjadi perhatian para undangan yaitu sebelum acara ramah tamah diadakan pergelaran opera yang mengisahkan sejarah lahirnya SMAN 1 Maniangpajo.

 

Dalam opera yang diperankan oleh siswa SMAN 1 Maniangpajo mengisahkan pada awal ceritanya bagaimana kegelisahan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan di Kec. Maniangpajo untuk mendirikan sebuah sekolah berstatus Sekolah menengah Atas yang disingkat SMA

 

Pada saat itu, Tahun 1988 dengan kebulatan tekad yang dilandasi niat baik serta motivasi yang kuat, maka terwujudlah keinginan para tokoh masyarakat, meskipun pada awalnya hanya berbentuk yayasan, bernama Yayasan Pendidikan Maniangpajo. Kemudian pada tanggal 5 Mei 1992, melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka berubahlah statusnya menjadi SMA Negeri.

 

Sejak berstatus SMAN 1 Maniangpajo, sekolah ini telah dipimpin oleh enam kepala sekolah yakni Drs. H. Mohammad Ridwan, M.Pd selama 2 tahun, Drs. A. M. Amiluddin, M.Pd. 2 tahun, Drs. Andi Kampiri selama empat tahun, Drs. Iskandar Andi Parakkasi, M.Si. selama satu setengah tahun, Drs. Asdar, M.Pd. dua tahun, dan Drs. Jamade, M.Si. mul;ai tahun 2007 sampai sekarang

 

Kepala SMAN 1 Maniangpajo, Drs. Jamade, M.Si. dalam sambutannya mengatakan Ujian Nasional telah dilaksanakan, kelulusan telah diumumkan dan Alhamdulillah, dari 128 yang mengikuti Ujian Nasional (UN) hanya satu siswa yang tidak lulus.

 

Olehnya itu, Jamade yakin dan menjamin siswa yang tidak lulus pada UN utama, dapat dipastikan akan lulus pada UN ulangan. Alasannya anak tersebut termasuk siswa yang pintar, sebab nilai matematikanya pada UN utama mencapai 9,8. Hanya saja mata pelajaran Sosiologi yang tidak lulus, itupun hanya kurang dari nol sekian persen saja

 

Kepala Sekolah yang telah menjadi pucuk pimpinan pada SMAN 1 Maniangpajo selama tiga tahun ini, menambahkan, meskipun ada siswa yang tidak lulus UN pada tahun ini namun prestasi yang dicapai meningkat disbanding tahun-tahun sebelumnya

 

Ditempat yang sama, Bupati Wajo yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, Drs. A. M. Amiluddin, M.Pd. sangat merasa bangga atas prestasi yang diraih sekolah ini. Karena apa yang menjadi momok pada sekolah lain ternyata sekolah ini dianggap hal biasa, itu dapat dilihat pada hasil UN tahun ini. Matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit, ternyata siswa di sekolah ini, bahkan menembus angka 9,8

 

Amiluddin sangat mendukung upaya kepala Sekolah SMAN 1 Maniangpajo untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini. Salah satunya memberikan penghargaan kepada guru, wali kelas dan siswa berprestasi. "Itu akan memberi motivasi agar mereka lebih bersemangat meningkatkan kualitas pendidikan, minimal mempertahankan apa yang telah diraih, karena SMAN 1 Maniangpajo merupakan penyanggah mutu pendidikan di Kabupaten Wajo" kuncinya (din/sp)

16 May 2010

Memori Debat Capres 2009

 Debat Capres Putaran I
 Debat Cawapres Putaran I
 Debat Capres Putaran II
 Debat Cawapres Putaran II
 Debat Capres Final

Siapa Pengganti Sri Mulyani

Mungkin anda bertanya-tanya, siapa pengganti Sri Mulyani setelah mundur dari Kabinet SBY? berikut beberapa video dari SCTV untuk anda

1. Hatta: Nama Menkeu Baru Lima Hari Lagi

2. Calon Menkeu Sudah Dikantongi Presiden

3. Anggito dan Darmin Calon Kuat Pengganti Sri Mulyani

Seulas Senyum Guru, Sejuta Kebahagian Bagi Murid

Dewasa ini, sudah banyak guru yang pintar secara akademis, lulus dengan IP (Indeks Prestasi) yang tinggi, 3,5: 3,8, atau bahkan ada yang mendapatkan IP 4.0 sewaktu di perguruan tinggi. Namun setelah jadi guru, ada kalanya kepintarannya kurang mengalir kepada muridnya. Tak selamanya guru yang pintar, cerdas intelektualnya dapat mendidik dan menghasilkan siswa yang pintar juga. Katakanlah gurunya tamatan universitas  favorit di Indonesia, seperti : UNJ (universitas Negeri Jakarta), UNP (Universitas Negeri Padang),  UNIMED (Universitas Negeri Medan) dan lain-lain. Tetapi di dalam proses belajar, hanya sepersekian siswa saja yang mampu menerima pelajaran dengan baik. Kenapa demikian? Apakah siswanya yang bodoh, sehingga tidak dapat menyerapkan pelajaran dengan baik?

Tidak…! Pada dasarnya, siswa tidak ada yang bodoh, yang ada hanyalah perbedaan daya  tangkap dan daya serap, namun itu tak dapat dijadikan alasan dalam proses belajar mengajar.  Ada banyak factor penyebabnya, satu di antaranya adalah factor kehangatan emosional guru yang terekspresi lewat senyuman. Ada apa dengan senyuman? 

Kurangnya ekspresi senyum dari guru kepada murid memang bisa membuat transfer ilmu jadi agak mandek. Bagaimana pun pintarnya sang guru, jika siswa kurang senang dengan gurunya, maka ilmu yang diberikan dalam proses belajar mengajar mustahil dapat diterima dengan baik. Apalagi kalau sang guru kurang ikhlas dalam mengajar, mengajar hanya karena tuntutan pekerjaan belaka. Oleh karena itu ciptakanlah suasana yang menyenangkan dengan membudayakan senyuman. 

            Jika ditanyakan kepada sang siswa, "mana yang kamu suka belajar dengan guru yang kualitasnya biasa-biasa tapi baik, ramah (mudah senyum) atau belajar dengan guru pintar tapi galak? " Pasti siswa-siswa akan serempak menjawab "guru yang biasa biasa tapi ramah dan mudah senyum".

Terkadang senyuman dianggap hal yang sepele, namun dibalik itu terdapat nilai estetika, rasa cinta, kasih sayang, kekeluargaan yang tentunya mempengaruhi psikologi dan sikap orang yang melihatnya. Ibarat sakit, senyuman adalah paracetamol yang dapat meredakan sakit. Bedanya senyuman tidaklah berbentuk atau berwujud, tapi secara rohaniahnya langsung mengobati hati yang gundah. Senyuman juga disebut dengan emulgator, yang mengangkat noda-noda, mengikis dendam-dendam, keluh kesah dan perasaan tak senang, sehingga yang tinggal hanyalah hati yang sejuk dengan pancaran senyuman yang bersahabat.

Banyak ungkapan yang dibuat murid, yang kemudian dipajang di dinding kelas. "Senyum adalah ibadah", "Senyummu semangat belajar kami", " Senyummu jembatan ilmuku", " Senyum guru adalah obat belajar mujarat"   Dan banyak lagi kata-kata indah  untuk menerjemahkan senyum, menandakan perlunya senyuman guru bagi murid. Namun kenapa jarang sekali guru-guru yang mengindahkan kata-kata yang keluar dari hati murid-muridnya, yang mengharapkan ulasan senyum guru ketika masuk kelas.

            Bisa kita bayangkan, guru yang dikenal killer, ditakuti para siswa karena kebringasannya, tiba-tiba hari ini berubah menjadi ramah, murah senyum. Tentunya para siswa akan bertanya-tanya, "Tuh bapak ke sambet dimana ya…?  Jika saja hal itu berlangsung setiap hari, tentu siswa yang selama ini merasa takut , suka dongkol dan malas untuk belajar, terutama dengan sang guru, akan ada perubahan. Ia akan menjadi  rajin, bahkan menyenangi sang guru. Selain itu siswa yang dulunya penakut akan jadi lebih berani untuk bertanya. Siswa yang dulunya pemalas akan mau memotivasi dirinya agar lebih rajin, dan siswa yang dulunya pelawan (pelaku rawan pencurian), suka dongkol, akan merubah akhlaknya. Senyumannya  jadi ibadah bukan?

Sungguh luar biasa nilai sebuah senyuman yang dianggap sepele itu, nilai senyuman sama dengan sedekah, seperti sabda Rasulullah, " Senyum adalah shadaqoh"

            Sekarang telah disediakan program sertifikasi guru, yang dikenal dengan penggandaan gaji guru, itu terlepas dari plus minusnya, menuntut guru menjalankan profesi dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab. Jika guru mampu memenuhi itu, mereka akan memperoleh imbalan layaknya pekerja keras yang profesional di bidangnya.

            Dalam pentransferan ilmu untuk mengembangkan kreativitas dan inovatif proses belajar mengajar guru mesti lebih banyak mengutamakan sikap santun dan rendah hati. Berbagai kekerasan oknum guru terhadap murid, yang belakangan mencuat, sungguh tak selayaknya terjadi, itu sama halnya  guru mencoreng system pendidikan di tanah air.

            Rekontruksi pendidikan yang akrab dikenal dengan Paikem (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) tidak akan dapat berjalan dengan baik, kalau tidak dengan kerja keras, tidak dapat dilakukan dengan setengah hati. Di tambah lagi zaman globalisasi sekarang yang membuat siswa berkembang lebih cepat, berbeda dengan siswa-siswa dulu, yang hidup dengan ilmu dan teknologi yang terbatas.

 

Bagaimana jika dalam pembelajaran guru berwajah garang dan ketus ?

            Secara teknis, ketika guru masuk kelas dengan wajah yang garang, ketus, masam, atau dibilang angker, dipastikan kelas yang sedang ribut akan tersentak menjadi tenang. Baru saja sang guru berjalan dengan entakan kakinya yang kuat, siswa-siswa sudah pada cemas, "Pak Jhon datang…pak jhon datang…!" teriak mereka sambil berlarian ke tempat duduk. Suasana kelas berubah tegang dan murung. Sikap ketus dan masam guru secara spontan menular kepada semua siswa. Dengan bersikap demikian sang guru sepertinya bermaksud menampakkan kewibawaannya di hadapan murid-murid. Namun secara  psikologi, sikap itu malah menghambat kelancaran proses pembelajaran. Bagaimana tidak…? Siswa merasa tertekan, siswa akan cenderung acuh tak acuh, kalau pun mengikuti pelajaran, itu hanya karena terpaksa dan terasa tersiksa. Jika siswa jadi masa bodoh terhadap pembelajaran dan gurunya, berarti proses belajar mengajar bisa di klaim gagal.

            Lain halnya jika guru masuk kelas dengan wajah yang cerah, ramah, dan memancarkan seulas senyuman diwajahnya. Senyum yang tulus dari sang guru dengan akan cepat merembah, mengubah suasana kelas menjadi bergairah. Istilahnya, senyum merupakan bumbu dalam system pentransferan ilmu dari guru kepada murid-muridnya. Sebaik apapun model pembelajaran atau metode mengajar, yang telah dirancang sedemikian rupa, jika guru menyampaikan dengan sikap kaku dan ketus, terlebih lagi dengan tampang yang angker, singkatnya tanpa bumbu senyuman, maka hasilnya akan kurang maksimal. Namun sebaliknya, sesulit apapun pelajarannya, jika disampaikan dengan hal yang menarik yang dibumbui dengan senyum simpatik guru, maka gairah belajar itu akan timbul, hingga usaha dan kerja keras siswa untuk mendapatkan pelajaran itu akan terlihat jelas. Inilah pembelajaran yang diharapkan.

            Tapi ingat janganlah menampilkan senyum yang dibuat-buat, siswa pantang dibohongi guru. Senyum guru mesti murni, muncul dari hati, sehingga jatuhnya juga ke hati. Karena senyum yang ikhlas, menandakan kasih sayang guru terhadap muridnya. Tapi bagaimana kalau ada masalah dengan mulut atau giginya? Seperti gigi ompong atau gingsul, bahkan mengeropos…?  Yakinlah wahai guru-guruku! Siswa tak akan mempedulikan itu, mereka akan menghargai wajah teduh guru yang sedang tersenyum manis. Karena senyum adalah rahmat, yang mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. Mengapa disia-siakan?

            Orang yang mudah tersenyum menandakan ia orang yang dermawan. Tapi jangan terjemahkan dalam bentuk materi dulu. Orang Arab paling senang melihat orang yang mudah tersenyum dan selalu terlihat bersemangat dan ceria. Mereka menandakan orang seperti itu pertanda kemurahan hati, sikap lapang dada, dan ketanggapan pikiran. Sebuah syair mengatakan, "Ketika kau melihat (senyuman) senantiasa seolah kau mendapatkan apa yang kau inginkan selama ini, sungguh tak ternilai harganya, karena, memang ia tak dapat untuk kau beli."

 Bagaimana keindahan senyuman itu ?

            Berikut ini ada sedikit cerita ulasan tentang senyuman!

Pagi itu Pak Anto diserang oleh MKKS, Uuups…bukannya Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, tapi "Masalah Klasik Keluarga Sederhana", yaitu kekurangan uang belanja, istrinya marah-marah, siswa-siswanya bertengkar memperebutkan celana, baju, dan kaus kaki, itu karena ibunya suka membelikan barang yang sama untuk siswa-siswanya, ditambah mereka juga saudara kembar. Walau pertengkarannya kecil, tidak sampai ada piring yang terbang, bagaikan ufo melayang di angkasa, tidak ada piring yang pecah, tetapi cukup membuat kepala pak Anto pusing. Kemudian ia meninggalkan kesemberawutan keluarganya dengan hati yang gelisah, ia bawa pergi tancap gas dengan Honda Sebe-er nya  alias Supra Fit Biru. Perjalanan pak Anto dipenuhi wajah yang cemberut dan tegang, hingga ia memacu sepeda motor tuanya itu dengan kecepatan penuh. Otaknya pun terasa berputar-putar memikirkan masalah rumah tangganya.

Setelah sampai di gerbang sekolah, tampak siswa-siswa berseragam putih abu-abu berduyun-duyun memasuki gerbang, pak Anto memperlambat laju sepeda motornya dan membuka helmnya. "Pak…!" Sapa seorang murid, "Assalamu'alaikum, Pak ! sahut murid-murid lainnya sambil tersenyum, menyapa dan bergantian menyalami tangan pak Anto. Pak Anto menjawab salam dan tanpa disadarinya, terasa senyuman siswa-siswa muridnya telah menghipnotis pikirannya, melupakan kegelisahan dan masalah yang ia hadapi di rumah tadi. Pada akhirnya ia pun tersenyum lebar. Suatu keajaiban baru saja terjadi. Pak Anto yang awalnya berada dalam kedumelan hati, kegelisahan, marah , kacau dan pusing yang bersatu membuat otak pak Anto rasanya mau pecah, sekarang hilang begitu saja, seolah telah larut oleh pancaran senyuman yang ia ulaskan kepada murid-muridnya. Dengan muka berseri-seri, kini pak Anto memasuki ruang guru dan menyapa, "Assalamu'alaikum sahabat-sahabatku…!" sahut pak Anto. Guru-guru lainnya pada terkejut, melihat wajah pak Anto yang berseri-seri, dengan ulasan senyumnya yang menyinari ruang majelis guru. Ajaibnya, senyuman pak Anto mampu meluluhkan hati rekan-rekan guru lainnya, ketika ia mengajak para guru untuk bersalaman dan menyambut kedatangan murid-murid dengan senyuman yang penuh dengan kasih sayang di teras depan sekolah. Sungguh indah hari itu, siswa-siswa murid yang melihat guru-gurunya kompak menjadi bersemangat untuk belajar. Disanalah keindahan senyuman yang selama ini dilakukan oleh SMA N 3 Batusangkar, yang merupakan sekolah (Program Layanan Keunggulan Tanah Datar) sejak awal berdirinya tahun 2004, dengan membiasakan budaya salam.

            Apa yang dialami pak Anto diatas, mungkin pernah kita alami, tapi kenapa kita tidak selalu mengamalkannya. Senyum, salam, dan sapa adalah perbuatan yang sepele, dan sangat kecil. Tetapi perbuatan itu mampu mengobati dan menyembuhkan kekesalan, kegundahan hati, kepanikan dan bahkan kesedihan. Kenapa siswa tidak nyaman belajar? Salah satu penyebab karena siswa tidak menemukan cinta, dan kasih sayang ditempat dimana ia belajar. Ibarat sebuah kapal layar, bagaimana kita dapat beristirahat tenang, sementara ada badai yang sedang menggoncang. Begitu juga di sekolah bagaimana siswa akan dapat belajar dengan baik, sementara di depan matanya ia melihat guru-gurunya saling hina dan saling ejek mengejek. Bagaimana ia akan tenang, jika siswa hanya menjadi tempat pelampiasan kemarahan sang guru, sehingga ia masuk ke kelas dengan wajah yang masam dan garang. Mungkin karena urusan rumah tangganya, atau pun karena masalah dengan guru lainnya.  Coba bayangkan, kalau kejadian itu berlangsung setiap harinya di sekolah. Apakah kita mampu menciptakan pendidikan yang maju dengan kondisi seperti itu?

            Beberapa penelitian dari para ahli mengatakan, "Orang yang biasa senyum lebar berumur lebih panjang, ketimbang yang senyum seadanya" Hal ini merupakan temuan studi Ernest Label, profesor kebidanan, ginekologi, dan psikolog di Wayne State University , Amerika Serikat. Ada juga yang mengatakan ciri-ciri orang yang jarang senyum itu, pada bagian sekitar matanya akan berkerut. Untuk itu, biasakanlah tersenyum, menebarkan senyuman berarti memberikan kebahagian terhadap sesama. Siswa-siswa, terutama untuk diri sendiri. Niscaya amalan yang dianggap sepele dan kecil itu, jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh ketulusan akan jadi catatan kebaikan yang sangat besar, seperti hadits Rasulullah, "Jangan meremehkan suatu perbuatan kebaikan, walau sekadar menyambut kawan dengan muka yang manis."     

            Jadi, Ayo teman-teman, dan guru-guruku, kita lestarikan budaya senyuman, karena senyuman adalah obat mujarat bagi hati yang gundah.

Pidato Sambutan Menteri Pendidikan Nasional

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010 MINGGU, 2 MEI 2010

ASSALAMU'ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Alhamdulillah, di pagi hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) tahun 2010. Tahun dimana awal kita memasuki dan menjalankan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang bertumpu pada terselenggarannya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif, melalui lima misi meliputi: ketersediaan; keterjangkauan; kualitas atau mutu dan relevansi; kesetaraan; dan kepastian, dalam memperoleh layanan pendidikan.

HADIRIN PESERTA UPACARA YANG TERHORMAT,

Tanggal 2 Mei merupakan hari yang mempunyai makna bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi baik jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.

HARDIKNAS diperingati antara lain untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan yang patut kita kenang dan hargai.

Ada tiga makna penting tiap kali kita memperingati hari-hari besar Nasional, seperti halnya HARDIKNAS hari ini.

Makna pertama, berkait dengan momentum untuk merenungkan dan merefleksikan diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang telah dilalui. Ini berkait dengan cita-cita awal lahirnya HARDIKNAS, sebuah cita-cita yang saat itu dicirikan dengan semangat kepahlawanan, semangat kesediaan diri untuk memberikan lebih dari kewajibannya, dan untuk menerima kurang dari hak-haknya, disertai dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan, yang insya Allah pada saatnya akan diperoleh kemanfaatan lebih. Semangat itu dalam konteks kekinian saat ini, kiranya masih relevan untuk selalu dikumandangkan, terutama dalam kondisi bangsa seperti saat ini.

Makna kedua, upaya didalam mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita lakukan didalam menjalankan berbagai program pendidikan saat ini untuk menatap masa depan yang lebih baik, dalam menjamin pelayanan pendidikan secara non-discriminative kepada semua anak usia sekolah Indonesia di manapun mereka tinggal, sehingga sebuah cita-cita luhur saat digagasnya peringatan HARDIKNAS, bisa terus terjaga.

Makna ketiga, bagaimana kita memprespektifkan apa yang telah dan sedang dilakukan untuk masa depan yang lebih baik, sebagaimana dicantumkan dalam konstitusi kita serta diamanatkan pula dalam sistem perundangan, dalam upaya mencerdaskan bangsa secara utuh.

Pada titik ini, maka HARDIKNAS bukan hanya diperingati untuk kegiatan seremonial belaka, tapi justru untuk lebih memompa semangat. Peringatan HARDIKNAS harus terus menerus dikumandangkan dan dilakukan rekontekstualitas sesuai dengan masanya, karena itulah tidak berlebihan jika momentum HARDIKNAS kali ini juga harus bisa memberikan makna lebih, tidak hanya sebatas pada memperingatinya secara seremonial.

HADIRIN YANG BERBAHAGIA,

Saya ingin mengajak agar peringatan HARDIKNAS kali ini, dapat membangkitkan rasa optimisme, percaya diri dan tentu sambil terus berusaha, karena melalui modal optimisme, percaya diri dan berusaha itulah, sesungguhnya cikal bakal bangsa ini dibangun. Itulah pilihan tema HARDIKNAS tahun ini diambil: "Pendidikan Karakter untuk Membangun Peradaban Bangsa."

Pemilihan tema ini menjadi tepat dengan perkembangan dan perubahan aspirasi masyarakat yang sangat dinamis. Tentu bukan hanya itu, tema ini juga merupakan bagian dari apa yang jauh hari telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, yang hari kelahirannya kita peringati sebagai HARDIKNAS.

Pendidikan, kata Ki Hadjar Dewantara, merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan  tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.

HADIRIN PESERTA UPACARA YANG TERHORMAT,

Kesempurnaan hidup anak-anak kita menjadi kata kuncinya, menjadikan anak-anak kita untuk jujur. Itu sebabnya dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kita kampanyekan UN Jujur dan Berprestasi. Hasilnya? Memang kita harus terus menyempurnakan.

Kita tidak akan tahu kekurangan-kekurangan jika tidak dilakukan evaluasi atau ujian dengan standar nasional sebagai alat untuk memetakan kondisi riil atau sebenarnya. Dari hasil pemetaan inilah selanjutnya akan diambil dan diputuskan jenis intervensi kebijakan didalam memperbaiki kualitas anak-anak kita, kualitas dunia pendidikan kita.

HADIRIN YANG BERBAHAGIA,

Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter, sehingga anggota masyakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Indonesia Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.

Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya.

Saya ingin menyampaikan apa yang pernah Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampaikan tentang pentingnya pendidikan karakter. Beliau menyatakan, bahwa, pembangunan watak (character building) adalah amat penting. kita ingin membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti, dan berperilaku baik. Bangsa kita ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian dapat kita capai apabila masyarakat kita juga merupakan masyarakat yang baik (good society). Dan, masyarakat idaman seperti ini dapat kita wujudkan manakala manusia-manusia Indonesia adalah manusia yang berakhlak dan berwatak baik, manusia yang bermoral dan beretika baik, serta manusia yang bertutur dan berperilaku baik pula.

Itulah sebabnya, kita sungguh menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter bangsa dalam arti luas. Bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad dan energi yang kuat, dengan pikiran yang positif dan sikap yang optimis, serta dengan rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi. Inilah, kata Presiden, totalitas dari karakter bangsa yang kuat dan unggul, yang pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, menuju Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera di Abad 21 ini.

HADIRIN YANG BERBAHAGIA,

Akhirnya kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, serta penggiat pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita kerjakan dan perbuat selama ini di bidang pendidikan menjadi amal kebajikan kita di dunia.

WASSALAMU'ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.

MENTERI  PENDIDIKAN  NASIONAL,

MOHAMMAD NUH

Sartono, Maestro Hymne Guru yang Terabaikan

Nasib seorang maestro terkadang tidak sebaik mahakaryanya. Sartono, sang pencipta lagu wajib "Hymne Guru" kini hanya hidup sederhana di rumah berdinding kayu. Yang lebih miris, tak ada sepeser pun uang pensiun yang diterima mantan guru tersebut.

Kala itu, Sartono, seorang guru era-80an mengikuti lomba mencipta lagu pendidikan. Dari 330 peserta, lagu ciptaannya menjadi pemenang. Ia pun mendapat hadiah Rp 750 ribu dan dikirim ke Jepang bersama belasan guru teladan. Walau seorang guru, ternyata ia tidak pernah diangkat menjadi guru tetap. Honornya pun tergolong kecil, hanya Rp 60 ribu. Dan kini, sang pahlawan tanpa tanda jasa itu tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah. Sangat disayangkan. (WIL/AYB)

Lihat tayangan berita dalam video, [klik disini]

__._,_.___

Menjadi Penulis Kreatif Melalui Blogger

             Posisi seseorang menjadi penulis, apalagi berkaliber propinsi, nasional atau berkaliber dunia, adalah cukup mulia. Lewat tulisannya, penulis bisa mengubah pola fikiran seseorang menjadi lebih berbudaya. Seorang penulis juga berjasa karena bisa memperkenalkan opininya, dirinya dan daerahnya kepada pembacanya di berbagai tempat. Pada zaman setelah kemerdekaan Indonesia , orang-orang di Negara tetangga bisa jadi mengenal daerah Minang, Danau Maninjau atau kota Padang melalui karya sastra Buya Hamka.

Menjadi penulis mempunyai arti tersendiri. Walau penulis sudah lama meninggal namun nama dan karyanya bisa selalu dikenang, misal seperti William Shakespeare dan Khalil Gibran, mereka telah lama tiada namun karya sastranya tetap menjadi kupasan orang di berbagai tempat di dunia. Selanjutnya bahwa profesi menulis tidaklah menjadi dominasi kaum pria, wanita pun bisa menjadi penulis hebat berkaliber dunia, seperti halnya Jk Rowling.

Sekali lagi bahwa banyak orang di dunia yang kenal dengan nama " Shakespeare"  atau William Shakespeare. Ia dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on- Avon, Inggris. Ia sendiri tidak sempat kuliah di perguruan tinggi. Di usia muda ia sudah merasakan suka duka kehidupan. Ia menikah dalam usia muda dan punya tiga anak, namun ketiga anaknya meninggal dalam usia muda. William terbiasa menuliskan perasaan dan pengalaman hidupnya, termasuk pengalaman orang-orang yang dia temui. Kebiasaan melakukan proses kreatif dalam menulis membuat tulisannya makin tajam dan alur bahasanya makin menarik untuk dibaca. Menulis sudah menjadi kesukaanya dan dalam usia tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan dalam menulis.

Kahlil Gibran lahir di Beshari , Lebanon , 1883. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston , Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya- cultural schock, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain. Namun proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Ia merasakan bagaimana tirani (kejamnya) perlakuan  pemerintahan pada rakyat dan bagaimana munafiknya sebuah organisasi sosial , kemudian bagaimana peran kaum wanita Asia Barat yang cuma sekadar sebagai pengabdi- posisinya terpinggirkan selalu. Ini semua  mengilhami cara pandangnya Gibran yang ia tuangkan ke dalam tulisannya. Ia kemudian pergi lagi ke Amerika dan saat jauh dari tanah kelahiran, ia dapat menulisnya dari jauh- yang ia paparkan adalah segala sesuatu yang kontra dari sudut sudut budaya. Ia menulis dengan tokoh/ orang-orang yang gemar melakukan korupsi dan juga tulisan tentang pembebasan orang-orang yang tertindas.

Suka duka yang ia lalui dan tragedy yang terjadi dalam keluarganya (kematian familinya oleh penyakit Tuberklosa) juga membuat pengalaman emosi dan rohaninya makin menumpuk. Ia pun menulis pengalaman- pengalaman bathinnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya- menulis dalam Bahasa Inggris. Diam-diam dalam hatinya, Gibran ternyata mengagumi kehebatan budaya positif dari Barat. Karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems".

Novel Harry Porter lebih terkenal dari nama pengarangnya. Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling lahir di Chipping Sodbury, dekat Bristol , Inggris, 1965. Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" . Rowling lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris- menjadi guru. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian.

Tentu saja perceraian itu membuat perasaannya gundah dan Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, membuat pengalaman batin Rowlin makin kaya. Sebagai guru Rowling selalu bersifat kreatif dan ia mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London .

Di penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Rowling adalah penulis yang produktif dan terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Novelnya yang lain adalah "Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007)".

Kenapa tiga penulis di atas bisa produktif dalam menulis ? Jawabnya adalah karena mereka mampu memanfaatkan pengalaman hidupnya dan mengolahnya/ memaparkannya ke atas kertas secara kreatif. Jika berbicara tentang topik menulis kreatif maka, ternyata juga banyak penulis kreatif dari negara kita, seperti Andreas Hirata si penulis novel Laskar Pelangi. Dulu ada lagi penulis muda seperti Zara Zetira, Hilman penulis Lupus, La Rose dan lain-lain.

Naning Pranoto dengan bukunya yang berjudul "Creative Writing – 72 Jurus Seni Mengarang ( Jakarta : PM Pustaka, 2004)" juga bisa disebut sebagai pakar penulis kreatif. Dia menekuni dunia creative writing, sekaligus secara formal belajar mengenai bidang menulis dan sebelumnya ia juga bekerja sebagai wartawan majalah Mutiara dan Kartini. Ia juga telah menulis sekitar 15 novel dan juga menulis buku non fiksi.  Ia juga rajin sebagai salah satu pakar penulisan yang aktif membagikan ilmunya melalui berbagai workshop penulisan kreatif. Tampaknya, latar belakangnya sebagai jurnalis serta kekayaan imajinasinya memungkinkan untuk kreatif dalam menulis.

Proses kreatif menulis seseorang sebenarnya bisa menjadi pengalaman bagi penulis lain-penulis pemula. Pelatihan untuk menjadi penulis kreatif sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tulisan para penulis muda. Karena siapa saja bisa menulis asalkan ia mau dan disiplin dalam menulis, serta tahu apa yang mau ditulisnya. Salah satu persyaratan untuk menjadi penulis yang berkualitas tentu saja  harus banyak membaca. Namun untuk penulis pemula, cukup dulis menulis dari pengalaman-pengalam annya atau impian-impiannya dan sebagainya.

Menjadi penulis kreatif itu banyak manfaatnya. Menulis berguna untuk mengekspresikan butir-butir pemikiran, ide-ide atau gagasan untuk menjadi inspirasi pembacanya. Menulis juga sebagai terapi jiwa—semacam pelepasan. Banyak orang yang berbagi problem (curhat) dengan buku diary-nya dan akhirnya tulisannya bisa memberikan pencerahan.

Minat menulis masyarakat kta- terutama kaum  remaja dan pelajar- dewasa ini sudah meningkat. Internet bisa digunakan sebagai sarana untuk berkarya, dan mereka meng-upload tulisan sendiri apakah fiksi dan non fiksi pada blogging mereka sendiri (lewat wordpress, blogspor, yahoo dan lain-lain). Tulisan mereka juga bertebaran dalam Koran dan majalah, tentu saja juga banyak tulisan mereka  yang belum mereka publikasikan. Mempunyai teman untuk sharing (berbagi) dalam menulis bisa pula menjadi sumber inspirasi dan energi untuk terus menulis.

Memiliki blogging untuk tulisan pada internet sangat bermanfaat. Bahkan tidak sedikit yang meng-upload naskah pada blogging, bisa diterbitkan menjadi buku. Penulis sendiri juga mempunyai blogging pada blogspot dan sebuah  penerbit dari Yogyakarta  menjumpai naskah buku lewat blogging tersebut. Selanjutnya  terjadi kontak perjanjian untuk menerbitkan buku penulis yang berjudul "School Healing Menyembuhkan Problem Sekolah". Buku tersebut sangat tepat dibaca oleh masyarakat: orang tua, guru, masyarakat, pendidik di perguruan tinggi dan mahasiswa.

 Tapi ada juga yang sekadar iseng-iseng dalam menulis. Mereka membuat blogging kemudian  tidak menulis lagi dengan sejuta alas an: "tidak punya waktu atau tidak in the good mood". Idealnya bahwa kalau memang mau menulis seharusnya tidak usah menunggu in the good mood. Soal waktu memang adalah alasan yang sudah klasik, "Wah saya sibuk, wah saya tidak punya waktu". Pokoknya bisa dibuat seribu atau sejuta alasan dengan menggunakan kata kata "tetapi atau but".

Dalam menulis ada juga yang menggunakan strategi "controversial". Menulis itu tidak selalu membuat penulis jadi kaya. Buku penulis bisa jadi sangat menarik, namun saya sebahagian orang ingin memperolehnya secara "gratis". Apakah ini sebagai efek dari fenomena gratis- Pendidikan Gratis, Biatya Obat Gratis, Kuliah gratis dan gratis…..gratis…..gratis yang lainnya. Penulis mungkin lebih mudah menjadi (agak) kaya dengan membuat kursus Bahasa Inggris, Kursus Bahasa Perancis atau bimbingan belajar, sehingga uangnya bisa diraup per minggu atau per bulan.

Menulis bagi penulis memberikan kepuasan batin tersendiri karena bisa berbagi opini dengan banyak teman dan punya banyak teman sedunia. Prospek menulis buka kadangkala kurang bagus . Sebab buku kadangkala kurang bagus promosi dan distribusinya. Kadang kala penerbit di Indonesia belum mau mengeluarkan dana untuk promosi, bahkan untuk meluncurkan atau launching saja tidak mau. Jadi, penulisnya mesti ikut aktif, kalau perlu membiayai peluncurannya. Namun jangan patah dalam menulis karena paparan pengalaman penulis ini.

Menulis kreatif dapat diawali dengan cara menulis apa saja. Menulis bisa ibarat membaca.  Apa yang kita baca bisa menjadi sumber tulisan kita. Dan faktor yang berpengaruh pada produktivitas kita  adalah karena penulis memang selalu terdorong untuk menulis, the strong will to do writing!.

Menulis butuh ide, bisa jadi datang dari berbagai hal. Ide-idenya bisa bersumber dari perjalanan hidup (misal menulis novel atau cerpen) saat kita bertemu dengan berbagai manusia dengan berbagai karakter, "Saya hanya menulis apa yang saya tahu, saya lihat dan saya pahami". Seorang penulis idealnya juga harus membaca biografi atau karya penulis lain. Maka kita bisa mencari karya dari penulis pemenang nobel sastra, seperti pengarang dari barat "Garcia Marquez, Toni Morrison, Gunter Grass, Hemingway, Fulker", juga bisa dari pengarang Timur seperti Buya Hamka, Nawal El Sadawi yang feminis, dan lain-lain. Tapi idealnya kita baca karya penulis kaliber dunia.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang bagaimana melakukan aktivutas menulis yang kreatif itu. Penulis punya pengaruh yang hebat dalam membuat daerah dan oipininya dapat dikenal oleh masyarakat/ pembaca secara luas dan bertahan sampai bertahun-tahun. Menulis tidak hanya monopoli kaum pria namun wanita juga bisa menjadi penulis yang hebat. Pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain- tentang suka duka kehidupan - bisa menjadi bumbu atau inspirasi dalam menulis.

Tiap penulis tentu punya selera atau strategi sendiri dalam menulis, ada yang bercanda, bergurau, mengeritik atau menulis secara kontroversi. Ada orang yang produktif dalam menulis- melalui sudut pandang yang  kontra- misal menulis tentang budaya sendiri saat berada jauh dari kampung halaman. Semua penulis idealnya banyak bertukar fikiran, membaca karya dan fikiran orang lain- kalau boleh karya atau buku berkaliber dunia.

Menulis tidak langsung membuat seseorang jadi kaya, tapi menulis bisa menjadikan seseorang populer, punya banyak teman dan mendatangkan rasa puas tersendiri. Dari sudut akademik, kemampuan menulis sangat membantu. Kenapa ada mahasiswa dan sarjana yang terjebak dengan karakter negatif "copy paste, membuat karya tulis aspal- asli tapi palsu, melakukan plagiat atau  memalsukan karya tulis orang lain yang sangat memalukan " ?. Kenapa cukup banyak mahasiswa setelah menyelesaikan semua mata kuliah terpaksa angkat kaki (drop out) dari universitas ? Salah satu penyebabnya adalah tidak mampu menulis proposal, menulis laporan skripsi, tugas akhir, tesis dan disertasi. Maka mereka yang menggeluti penulisan kreatif insyaallah  akan terbebas dari masalah ini.

             Dalam zaman ICT ini, dimana seseorang orang bisa menjadi lebih kreatif lagi- memanfaatkan account pada google, yahoo, hotmail, plasa, dan lain-lain,  untuk menjadi bloggers. Mereka bisa membuat blogging melalui blogspot, wordpress, multiply, atau yang lain. Namun jangan melakukan proses kreatif setengah hati dengan alasan  klasik "wah saya tidak punya waktu untuk menulis". Menulis pada blogging bisa membuat kita jadi kreatif. Tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain dan bagi kita sendiri. Manfaat yang utama adalah adanya rasa puas dalam hati-  punya banyak teman dan selalu memuat kita awet muda- muda pikiranya dan jauh dari kepikunan, karena otak atau fikirannya selalu bekerja dan bermanfaat bagi orang. Khairunnas anfahum linnas- manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain. 

15 May 2010

Sejarah Suku Bugis

Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan.

Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

Perkembangan

Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk suku Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar.

Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan)

Masa Kerajaan

Kerajaan Bone

Di daerah Bone terjadi kekacauan selama tujuh generasi, yang kemudian muncul seorang To Manurung yang dikenal Manurungnge ri Matajang. Tujuh raja-raja kecil melantik Manurungnge ri Matajang sebagai raja mereka dengan nama Arumpone dan mereka menjadi dewan legislatif yang dikenal dengan istilah ade pitue.

Kerajaan Makassar

Di abad ke-12, 13, dan 14 berdiri kerajaan Gowa, Soppeng, Bone, dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial, dimana orang saling memangsa laksana ikan. Kerajaan Makassar kemudian terpecah menjadi Gowa dan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar.

Kerajaan Soppeng

Di saat terjadi kekacauan, di Soppeng muncul dua orang To Manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya dua kerajaan kembar ini menjadi Kerajaaan Soppeng.

Kerajaan Wajo

Sementara kerajaan Wajo berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Sepeninggal beliau, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural. Datangnya Lapaukke seorang pangeran dari kerajaan Cina (Pammana) beberapa lama setelahnya, kemudian membangun kerajaan Cinnotabi. Selama lima generasi, kerajaan ini bubar dan terbentuk Kerajaan Wajo.

Konflik antar Kerajaan

Pada abad ke-15 ketika kerajaan Gowa dan Bone mulai menguat, dan Soppeng serta Wajo mulai muncul, maka terjadi konflik perbatasan dalam menguasai dominasi politik dan ekonomi antar kerajaan. Kerajaan Bone memperluas wilayahnya sehingga bertemu dengan wilayah Gowa di Bulukumba. Sementara, di utara, Bone bertemu Luwu di Sungai Walennae. Sedang Wajo, perlahan juga melakukan perluasan wilayah. Sementara Soppeng memperluas ke arah barat sampai di Barru.

Perang antara Luwu dan Bone dimenangkan oleh Bone dan merampas payung kerajaan Luwu kemudian mempersaudarakan kerajaan mereka. Sungai Walennae adalah jalur ekonomi dari Danau Tempe dan Danau Sidenreng menuju Teluk Bone. Untuk mempertahankan posisinya, Luwu membangun aliansi dengan Wajo, dengan menyerang beberapa daerah Bone dan Sidenreng. Berikutnya wilayah Luwu semakin tergeser ke utara dan dikuasai Wajo melalui penaklukan ataupun penggabungan. Wajo kemudian bergesek dengan Bone. Invasi Gowa kemudian merebut beberapa daerah Bone serta menaklukkan Wajo dan Soppeng. Untuk menghadapi hegemoni Gowa, Kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng membuat aliansi yang disebut "tellumpoccoe".

Penyebaran Islam

Pada awal abad ke-17, datang penyiar agama Islam dari Minangkabau atas perintah Sultan Iskandar Muda dari Aceh. Mereka adalah Abdul Makmur (Datuk ri Bandang) yang mengislamkan Gowa dan Tallo, Suleiman (Datuk Patimang) menyebarkan Islam di Luwu, dan Nurdin Ariyani (Datuk ri Tiro) yang menyiarkan Islam di Bulukumba.[3]

Kolonialisme Belanda

Pertengahan abad ke-17, terjadi persaingan yang tajam antara Gowa dengan VOC hingga terjadi beberapa kali pertempuran. Sementara Arumpone ditahan di Gowa dan mengakibatkan terjadinya perlawanan yang dipimpin La Tenri Tatta Daeng Serang Arung Palakka. Arung Palakka didukung oleh Turatea, kerajaaan kecil Makassar yang tidak sudi berada dibawah Gowa. Sementara Sultan Hasanuddin didukung oleh menantunya La Tenri Lai Tosengngeng Arung Matowa Wajo, Maradia Mandar, dan Datu Luwu. Perang yang dahsyat mengakibatkan benteng Somba Opu luluh lantak. Kekalahan ini mengakibatkan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya yang merugikan kerajaan Gowa.

Pernikahan Lapatau dengan putri Datu Luwu, Datu Soppeng, dan Somba Gowa adalah sebuah proses rekonsiliasi atas konflik di jazirah Sulawesi Selatan. Setelah itu tidak adalagi perang yang besar sampai kemudian di tahun 1905-6 setelah perlawanan Sultan Husain Karaeng Lembang Parang dan La Pawawoi Karaeng Segeri Arumpone dipadamkan, maka masyarakat Bugis-Makassar baru bisa betul-betul ditaklukkan Belanda. Kosongnya kepemimpinan lokal mengakibatkan Belanda menerbitkan Korte Veklaring, yaitu perjanjian pendek tentang pengangkatan raja sebagai pemulihan kondisi kerajaan yang sempat lowong setelah penaklukan. Kerajaan tidak lagi berdaulat, tapi hanya sekedar perpanjangan tangan kekuasaaan pemerintah kolonial Hindia Belanda, sampai kemudian muncul Jepang menggeser Belanda hingga berdirinya NKRI.

Masa Kemerdekaan

Para raja-raja di Nusantara bersepakat membubarkan kerajaan mereka dan melebur dalam wadah NKRI. Pada tahun 1950-1960an, Indonesia khususnya Sulawesi Selatan disibukkan dengan pemberontakan. Pemberontakan ini mengakibatkan banyak orang Bugis meninggalkan kampung halamannya. Pada zaman Orde Baru, budaya periferi seperti budaya di Sulawesi benar-benar dipinggirkan sehingga semakin terkikis. Sekarang generasi muda Bugis-Makassar adalah generasi yang lebih banyak mengkonsumsi budaya material sebagai akibat modernisasi, kehilangan jati diri akibat pendidikan pola Orde Baru yang meminggirkan budaya mereka. Seiring dengan arus reformasi, munculah wacana pemekaran. Daerah Mandar membentuk propinsi baru yaitu Sulawesi Barat. Kabupaten Luwu terpecah tiga daerah tingkat dua. Sementara banyak kecamatan dan desa/kelurahan juga dimekarkan. Namun sayangnya tanah tidak bertambah luas, malah semakin sempit akibat bertambahnya populasi dan transmigrasi.

Mata Pencaharian

Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.

Bugis Perantauan

Kepiawaian suku Bugis-Makasar dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb yang bernama Maccassar, sebagai tanda penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka[rujukan?].

Penyebab Merantau

Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.

Bugis di Kalimantan Selatan

Pada abad ke-17 datanglah seorang pemimpin suku Bugis menghadap raja Banjar yang berkedudukan di Kayu Tangi (Martapura) untuk diijinkan mendirikan pemukiman di Pagatan, Tanah Bumbu. Raja Banjar memberikan gelar Kapitan Laut Pulo kepadanya yang kemudian menjadi raja Pagatan. Kini sebagian besar suku Bugis tinggal di daerah pesisir timur Kalimantan Selatan yaitu Tanah Bumbu dan Kota Baru.

Bugis di Sumatera dan Semenanjung Malaysia

Setelah dikuasainya kerajaan Gowa oleh VOC pada pertengahan abad ke-17, banyak perantau Melayu dan Minangkabau yang menduduki jabatan di kerajaan Gowa bersama orang Bugis lainnya, ikut serta meninggalkan Sulawesi menuju kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Disini mereka turut terlibat dalam perebutan politik kerajaan-kerajaan Melayu. Hingga saat ini banyak raja-raja di Johor yang merupakan keturunan Bugis.

Kalla Merayakan Ultah di Garasi Rumah

antan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Sabtu (15/5) hari ini merupakan hari yang bahagia bagi dirinya dan segenap keluarga besarnya. Karena pada tanggal 15 mei 2010 Jusuf Kalla genap berusia 68 tahun. Perayaan ulang tahun Jusuf kalla dirayakan cukup sederhana, yang hanya dihadiri oleh segenap keluarga, sahabat dekat dan wartawan mantan peliput istana RI 2. Tempatnya pun bisa dibilang sederhana, yakni digarasi rumah JK di Jalan Brawijaya Jakarta Selatan, dengan menu nasi kuning dan Coto Makassar. Namun yang cukup menarik adalah sebuah kue Ulang Tahun yang berukuran besar yakni satu kali satu meter diletakkan di tengah-tengah garasi.

  "Ini namanya pesta garasi," kata Jusuf Kalla ketika akan memotong kue ulang tahunnya yang disambut tawa oleh seluruh hadirin yang hadir.

Didampingi Ny Mufidah Kalla serta putri kelimanya Chaerani Ade Jusuf,  Jusuf Kalla memotong kue. diiringi lagu panjang umurnya yang dinyanyikan oleh puluhan wartawan, staf Rumah tangga dan Pengawal. Selain Keluarga dan wartawan yang menghadiri acara Ulang Tahun Jusuf kalla tampak juga beberapa tokoh di antaranya Sofyan Wanandi,  Syahrul Ujud, Gembong Prijono, Indra J Piliang, dan Egy Massadiah.

Setelah merayakan pesta ulang tahun yang cukup sederhana tersebut Jusuf kalla yang kini Ketua Umum Palang Merah Indonesia Pusat, langsung menuju Bandung, Jawa Barat. untuk meresmikan  Pusat Air dan Sanitasi Darurat PMI yang merupakan salah satu layanan respons darurat bencana dalam hal penyediaan air bersih dan sanitasi.

Selamat ulang tahun Bapak Jusuf Kalla

Citizen Reporter: Gelar Lomba Memasak Pramuka SMAN 1 Maniangpajo

Pramuka SMA Negeri 1 Maniangpajo yang tergabung dalam Ambalan Pattimura – M.C. Tiahahu, malam ini melaksanakan lomba memasak yang dirangkaikan dengan Perkemahan Sabtu – Minggu.

 

Sebanyak enam sangga ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. dan melibatkan lima juri dari berbagai unsur yakni Pembina, Pengurus OSIS, dan siswa SD. Ketua Ambalan Pattimura, Anwar Sandi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk melihat skill memasak dari anggota pramuka di SMAN 1 Maniangpajo, sebagai bekal untuk mengikuti perkemahan.

 

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Maniangpajo, Drs. Jamade, M.Si. menyambut baik kegiatan ini. Jamade berharap selain tanda kecakapan khusus yang diterima oleh peserta memasak tersebut, juga ada hadiah khusus yang disiapkan oleh pihak Mabigus. Hingga berita ini dikirim, kegiatan tersebut masih berlangsung.

14 May 2010

Ragam Kupu-kupu Bantimurung Menyusut

Jenis kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terus berkurang. Hal ini disebabkan habitat hidup mereka terganggu aktivitas manusia dan tanaman tempat mereka bertelur mulai hilang akibat pembangunan tempat rekreasi.



Dari penelitian Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (BTNBB) tahun 2008-April 2010, spesies kupu-kupu tinggal 89 dari total 107 spesies hasil penelitian tahun 1990-an. Adapun 18 jenis lainnya akan dicoba ditemukan dalam sisa waktu delapan bulan ini.

Koordinator kelompok kerja Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Balai TNBB Putri Cendrawasih, Rabu (12/5/2010), memperkirakan, penurunan itu dipicu tiga hal. Pertama, pembangunan sejumlah bangunan tempat wisata alam yang mengurangi tempat bertelur kupu-kupu. "Kupu-kupu hanya mau bertelur di tempat yang menjamin ketersediaan pangan untuk larva," ujarnya. Akibatnya, kupu-kupu bermigrasi mencari tempat lain yang mampu menyediakan makanan bagi larva.

Kedua, aktivitas wisatawan di tempat wisata alam Bantimurung di sekitar sungai di dalam tempat wisata itu mengusik aktivitas kupu-kupu yang menyenangi tempat basah dan lembab. Ketiga, penangkapan liar yang marak sekitar dua tahun ini turut memengaruhi penurunan tersebut.

Dalam buku Indonesian Archipelago (2009), naturalis asal Inggris, Alfred Russel Wallace, menjuluki Bantimurung sebagai kerajaan kupu-kupu. Menurut Wallace, yang meneliti pada abad ke XIX, kelompok kupu-kupu yang terbang melintas bisa berjumlah ribuan dan digambarkan membentuk awan. Namun, menurut Iqbal, staf kelompok kerja Keanekaragaman Hayati TBNBB, tidak pernah ada lagi fenomena kupu-kupu bergerombol membentuk awan seperti digambarkan Wallace.

Kondisi SMAN 1 Maniangpajo sekarang

Melihat foto-foto diatas, inilah sebagian kecil gedung yang mengalami kerusakan di SMAN 1 Maniangpajo. Adakah diantara pembaca yang berkenan untuk menyumbang???

5 cara menjadi guru yang kreatif

Dalam artikel ini akan saya tuliskan, kondisi apa saja yang membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus menggunakan metode pembelajaran yang terbaru. Sumber saya dapatkan dari www.edutopia.com

Guru menciptakan susasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional dan intelektual

Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya adalam menciptakan kelas yang memberik keamanan secara emosional bagi siswa. Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.

Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya antara lain 'Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain' Jangan lupa anda juga memberi contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang setiap individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk berkolaborasi dalam berpengetahuan.

Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual. Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.

Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan (engagement) siswa dalam tugas yang ia berikan.

Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa. Pertanyaan nya begini "Jika saya adalah murid saya sekarang, seberapa senang saya diajar oleh guru seperti saya? "

Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan  latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri "Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?".

5 menit terakhir yang menentukan

Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai hal yang siswa sudah lakukan selama pembelajaran.

Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar yang telah dilakukannya.

Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul.

Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk mencontek misalnya.

Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru berikan.

Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga alternative, bisa kah kamu menemukan ketiga-tiganya?

Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah pengetahuan.

Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita, terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di kertas soal.

Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?

guru-kreatif

Biarkan siswa memberi tanda silang (X) pada tempat dimana dia merasa cocok.


10 ciri guru profesional

1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.

6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

9 kunci sukses guru dalam melaksanakan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan

  • Menempatkan diri dari sisi anak saat merencanakan pembelajaran, kira-kira cukup senangkah kita dengan gaya pembelajaran yang akan kita sajikan.
  • Keberadaannya di kelas bukan sekedar memberi tugas lalu ditinggal pergi begitu saja
  • Keberadaan nya lengkap di kelas baik jiwa maupun raganya artinya guru juga diharapkan bisa memotivasi siswa nya saat pembelajaran aktif sedang berlangsung
  • Mengurangi metode ceramah
  • Menjadikan acara tanya jawab dengan siswa berlangsung informal. Artinya jadikan situasi tanya jawab berlangsung disela-sela siswa berdiskusi dan mengerjakan tugas.
  • Meningkatkan penggunaan metode kerja kelompok yang di dalamnya siswa berdiskusi bertukar pendapat dan bereksperimen
  • Memberikan tugas yang menantang (dan bukan yang sulit) pada siswa
  • Bersedia berbagi dengan guru lainnya. Sekolah yang baik membuat kelas-kelas paralelnya maju bersama lewat perencanaan bersama antar guru yang mengajar di kelas yang sama. Buang keinginan menjadi kelas 'favorit'
  • Berkemauan keras mencari sumber belajar atau media belajar yang alternative dan minim ongkos serta biaya

Massappa Werekkada